Cerita Khas Palembang

Profil dan Sosok Amaliah Sobli, Sarjana Kedokteran Gigi Diprediksi Terpilih Jadi Anggota DPD Sumsel

Sebagai pendatang baru, raihan suara yang didapat calon anggota DPD asal Sumsel nomor urut 26 ini bisa dibilang tidak terduga, lebih dari 300 ribu

ISTIMEWA
Calon DPD RI asal Sumsel Amaliah Sobli. Tribunsumsel.com mengupas profilnya dengan cara wawancara langsung : 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Amaliah Sobli SKg kaget dan senang raihan suaranya meledak.

Sebagai pendatang baru, raihan suara yang didapat calon anggota DPD asal Sumsel nomor urut 26 ini bisa dibilang tidak terduga, lebih dari 300 ribu suara

Padahal sarjana kedokteran gigi ini awalnya menargetkan hanya masuk 4 besar.

Tribunsumsel.com mengupas profilnya dengan cara wawancara langsung :

Ibu dari Sayeda Nafisa Handry ini, mengaku apa yang didapatnya ini, berkat bantuan Allah, sehingga jalan menuju ke DPD RI semakin lancar.

Wartawan Tribun Sumsel menyempatkan diri untuk mewawancarai istri dari ketua KNPI kota Palembang Handry Pratama di kediaman Jalan Macan Kumbang IX Palembang

Keponakan dari Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya ini, menyempatkan diri untuk menceritakan perjuangannya selama ini dan bisa meraih suara simpatik dari masyarakat Sumsel.

Bagaimana perjuangan Anda selama ini, sehingga meraih simpati masyarakat dan bisa masuk 2 besar dalam perolehan suara?

Perjuangan selama ini bergerak semua, mulai dari jaringan keluarga, tandem dengan teman, karena pemilih DPD ini belum menentukan pilihan sebelumnya dan minta pilih.

Tapi kami juga banyak bergerak melalui media seperti spanduk atau alat peraga lainnya dengan memasangnya di sepanjang jalan lintas, sebab kalau mau keliling se-Sumsel tidak tekejar.

Maka kami juga pakai sosmed IG, dan 30 hari terakhir kami lebih aktif dan sangat efektif, khususnya di perkotaan.

Info yang kami terima, nama Anda mendominasi rekapitulasi suara di KPU Kabupaten/ kota. Apa komentar Anda?

Ini tidak terduga suara saya bisa meledak, bisa dibilang kaget juga tapi senang, kok bisa sehebat ini dan hampir semua di tingkat rekap KPU Kabupaten/kota masuk 4 besar semua.

Ini juga saya anggap karena tangan tuhan, dan ada banyak.

Mungkin pemilih saat buka surat suara terlihat foto saya dan posisi saya di tengah.

Banyak anggapan orang meski tak kenal, tapi tetap mencoblos saja nomor 26. Jadi selain tanggung jawab saya ke masyarakat, ini juga termasuk jalan Tuhan karena saya tidak menyadarinya digerakkan.

Kenapa mencalonkan sebagai anggota DPD RI?

Memang sebenarnya dari dulu ingin terjun ke politik, hanya dirasa kurang atau belum cocok dengan partai saat itu, sehingga mencoba mencalonkan secara independen melalui DPD.

Ini cari pengalaman juga, jika tidak menang ada pengalaman dan kegiatan lainnya tetap dilakukan, dan saya maju DPD agar bisa membantu masyarakat untuk tempat dan organisasi terbuka. Namun nyatanya jalan terbuka dan saya lanjutkan.

Bagaimana cara Anda menjaga agar perolehan suara anda aman, dan akhirnya terakumulasi hingga mencukupi untuk menjadi anggota DPD RI?

Sebenarnya kami sudah punya tim, dan telah digerakkan dari dulu, setiap ada momen begini (pemilu) kami gerakkan karena sudah kami anggap keluarga.

Apakah Anda menempatkan saksi-saksi di semua TPS, PPK hingga ke KPU Kota dan KPU provinsi?

Kalau saksi atau tim per TPS kami minta tolong pasangan saat tandem untuk jaga suara, kalau di OI saya semua saksi ada  dan daerah lainnya ada keluarga atau tandem, seperti dengan partai Demokrat dan sebagainya.

Berapa besar amunisi dana yang anda anggarkan untuk mengawal suara anda?

Kalau soal nominal rahasia, tapi modal sayaa banyak untuk spanduk, termasuk untuk tim di lapangan, sangat terbantu karena tim rata- rata dari keluarga, juga saat kunjungan.

Apakah Anda cemas dari ke hari menunggu kepastian suara rekapitulasi anda mencukupi? 

Mungkin saat ini sudah aman, tapi awal-awal sempat takut, karena sempat kecolongan di daerah tertentu ada suara kita dari 101 jadi 1.

Tapi kami sebisa mungkin untuk memperingatkan, jangan coba- coba, siapa yang curangi kami sudah siap ke tahap selanjutnya.

Jika nantinya Anda jadi anggota DPD RI apa hal pertama yang ingin Anda lakukan?

Sebenarnya kami sudah ada tim, baik dari akademisi untuk perancangan, dan sebenarnya  fungsi DPD tidak terlalu besar hanya mengawasi dan mengusulkan karena untuk menetapkan ada di DPR.

Tapi kami sudah berjanji akan mengembalikan gaji pokok 100 persen ke warga, melalui organisasi non pemerintah atau kegiatan kami buat, dengan bentuk buka sekolah terbuka atau organisasi-organisi yang menolong,

Di mana Visi Misi kami dibidang pendidikan, kesehatan dan wanita. Untuk organisi non pemerintah kami akan siap membantunya.

Apa tantangannya menjadi anggota DPD RI? 

Tantangan DPD sebenarnya, gaungnya kurang kelihatan, mau menunjukkan pekerjaan sedikit susah karena kita hanya megawasi, mengusulkan tidak ada putusan dan hanya menyerap aspirasi. Walau kerja secara maksimal tidak didengar orang.

Kalau dari pribadi, karena saya masih muda orang menganggap belum percaya, tidak ada pengalaman, dan ini perlu pembuktian nanti kalau kami pantas untuk dipilih.

Kira-kira apa peran DPD RI yang menurut anda sangat ingin anda jalankan dalam kaitannya kiprah di Sumsel?

Pasti kami akan keliling dulu dan berdasarkan suara-suara tersebar dulu, untuk didatangi dan mengucapkan terima kasih untuk menampung keluhan dan nanti diusulan.

Namun, aspirasi dan memperjuangkan kepentingan masyarakat Sumsel lainnya akan saya perjuangkan di pusat.

Apakah pencalonan ini, ada anggapan orang, sebagai upaya mempertahankan hegemoni keluarga di dalm politik, mengingat paman anda dulunya Bupati OI dan sekarang menjabat Wagub Sumsel?

Tidak ada sama sekali, karena tidak membawa nama apa pun saat sosialisasi, misalnya partai, dan tidak menggunakan perangkat paman sedikit pun.

Tapi mungkin lebih ke arah minat dan potensi yang bisa jadi turunan dan ketularan, karena dari kakek kami Yahya memang sosok pemimpin yang menginspirasi. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved