Cerita Khas Palembang

Profil dan Sosok Jialyka Maharani, Calon Anggota DPD RI Wakil Sumsel, Junior Berusia 22 Tahun

Calon Senator asal Sumsel, Jialyka Maharani, diprediksi masuk 4 besar untuk duduk di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019- 2024

Tribun Sumsel/ Arief Basuki Rohekan
Jialyka Maharani Calon Anggota DPD RI asal Sumsel 

TRIBUNSUMSEL.COM-Calon Senator asal Sumsel, Jialyka Maharani, diprediksi masuk 4 besar untuk duduk di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019- 2024.

Kans besar putri Bupati Ogan Ilir (OI) Ilyas Panji Alam tersebut untuk lolos berdasarkan hasil rekap suara tingkat Kabupaten/kota se-Sumsel.

Meskipun begitu, Jia sapaan Jialyka mengaku tetap menghormati proses rekap perolehan suara yang dilakukan KPU, hingga penetapan pada 22 Mei mendatang.

"Alhamdulillah saya masuk empat besar, namun tetap menunggu KPU karena belum selesai pleno KPU Sumsel. Itu hak dan kewenangan mereka, harus kita hargai kinerjanya."

"Kalau berdasarkan survei dan real count dari beberapa sumber, memang saya masuk tiga besar dengan suara sesuai pengumpulan tim di lapangan masuk di angka 300 ribuan, saya berharap tidak meleset jauh," kata Jialyka, Kamis (9/5/2019).

Menurutnya, sebagai pemula sudah lolos ke Jakarta adalah hal yang luar biasa, dengan usia yang masiu terbilang muda 22 tahun, sesuai kelahiran 20 September 1997.

"Ini prestasi luar biasa bagi saya, karena saya pemula kalau yang lain sudah bisa dibilang pahamlah dan senior, kalau saya masih junior," ujar dia.

Meski begitu ia tidak ingin, hasil survey dan realcount yang ada saat ini buat dirinya dan tim lalai pengawalan suara.

"Perjuangan dari awal tidak 'sebalekan' lagi tim, dan kami percaya jika usaha tidak menghianati hasil, apa pun hasilnya wajib kita syukuri, apa pun hasilnya terbaik dari Allah."

"Mengunjungi 17 kabupaten/kota yang belum pernah sebelumnya, selama 'nyaleg' ini sudah khatam hingga 5 kali ada beberapa daerah, namun yang paling penting daerah OKI dan OI yang selama ini jadi basis. Tidak datang langsung ke daerah kita tidak mengetahui permasalahan yang ada, itu wajib dilakukan," ujarnya.

Berikut wawancara Tribun Sumsel :

Bagaimana anda membangun jaringan sehingga terpilih? 

Seluruh jaringan saya pakai mulai kerabat, keluarga, kolega, rekan caleg, tim sukses. Semua diajak komunikasi dan kerja sama, dan Alhamdulillah dari suara yang didapat tidak mengecewakan.

Apakah ada gagasan politik membangun masyarakat setelah dilantik? 

Jika benar-benar dipercaya masyarakat Sumsel untuk duduk di DPD RI, Jia sebagai calon termuda di Sumsel besar harapan untuk mengembangkan industri kreatif dalam mengakomodir muda-mudi atau kalangan milenial,

Termasuk pemberdayaan perempuan ibu- ibu karena mereka madrasahnya anak-anak pertamanya dan harus punya kualitas yang hebat, serta aspek pariwisata harus dikembangkan karena Sumsel ini merupakan salah satu provinsi jadi tuan rumah event internasional seperti Asian Games.

Sehingga ini jadi spot bagi kita untuk tuorizm di Palembang yang akan kita jual di kancah nasional dan internasional, untuk menarik turis-turis.

Ini nanti akan  mempengaruhi daerah lainnya. Ini perlu kerja sama dengan semua pihak termasuk pemda dan pusat, termasuk masyarakat harus dilibatkan.

Pengalaman menarik saat turun ke lapangan?

Ide-ide disampaikan beragam kalangan, baik emak-emak, muda-mudi, petani dan sebagainya. Kita tidak bisa memukul sama rata, semua perlu kajian dan mengetahui aspirasi.

Kenapa pilih DPD, bukan DPR RI?

Saya rasa DPD ruang lingkup Sumsel di nasional sehingga lebih besar, kalau DPR RI ada dapil I dan II, kalau Provinsi dan Kabupaten/ kota lebih kecil. Harapan saya dengan cakupan lebih luas bisa membawa aspirasi lebih besar lagi bermanfaat dan bisa berbuat lebih luas. 

Kalau partai politik Jia belum banyak pengalaman dan kita anggap perseorangan langkah awal untuk ke depan tidak menutup kemungkinan, meski keluarga masyoritas orang partai.

Bagaimana cara anda "menjaga" agar perolehan suara ibu aman, dan akhirnya terakumulasi hingga mencukupi untuk menjadi anggota DPD RI?

Kalau kekhawatiran saya tidak terlalu besar, dan saya percaya kinerja KPU dan tidak mau mendeskreditkan mereka, saya hanya mengawal sebagai saksi, dan setiap pleno kab/kota kita kirim saksi dan berjalan lancar, dan tidak jauh berbeda dari hasil.

Apakah Anda menempatkan saksi-saksi di semua TPS, PPK hingga ke KPU Kota dan KPU provinsi?

Kalau setiap TPS tidak ada, tapi kita punya korwil di setiap kabupaten/ kota, tapi ada juga di beberapa Kecamatan tertentu kita ada saksi, jika ada kesalahan kita bisa mengoreksinya, sesuai data yang ada.

Berapa besar amunisi dana yang anda anggarkan untuk mengawal suara Anda?

Soal dana bukan bagian saya, tapi hanya bekerja sosialisasi, kalau modal kampanye tidak ada hitungan dan lebih ke papa untuk operasional.

Apakah Anda cemas dari hari ke hari menunggu kepastian suara rekapitulasi sudah mencukupi?

Saya rasa tidak cemas, dan kami akan tetap mengawal rekap, jika selisih tidak terlalu banyak dan tidak pengaruh signifikan.

Jika nantinya Anda jadi anggota DPD RI apa hal pertama yang ingin dilakukan terkait keanggotaan di DPD RI?

Saya belum tahu apa yang akan saya lakukan, kita ikuti saja proses yang ada.

Menurut Anda, tantangannya menjadi anggota DPD RI? 

Mungkin karena usia lebih muda, sehingga didiskreditkan tidak berpengalaman, tapi ini tantangan bagi saya, jika anak muda bisa dan anak muda adalah aset bangsa, bahkan Bung Karno bilang 'kirim aku sepuluh pemuda, maka akan aku guncangkan dunia'. Jadi peran pemuda sangat besar untuk bangsa dan negara.

Kira-kira apa peran DPD RI yang menurut anda dan sangat ingin anda jalankan dalam kaitannya kiprah di Sumsel?

Saya rasa fungsi DPD tidak sekrusial DPR RI, karena sifatnya hanya memberikan aspirasi dan pengawasan saja, tapi ketok palu atau pengesahan DPR, tetapi tidak bisa dikatakan kurang kinerjanya.

Karena setiap institusi ada peran masing- masing, tinggal peran kita balik layar bisa membuat regulasi dari sekarang, dan pasti ada peran yang diambil dalam setiap putusan DPR RI.

Apakah pencalonan ini, ada anggapan orang sebagai upaya mempertahankan hegemoni keluarga di dalam politik, ayah Anda Bupati OI?

Semua orang memiliki hak berpendapat, dan ini menunjukkan masyarakat Indonesia khususnya Sumsel sudah kritis, kita terbuka karena Sumsel sudah demokrasi dan masyarakat memiliki hak untuk memilih sendiri caleg dan kepala daerah atau pun negaranya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved