Mutilasi di Sungai Lilin

Inilah Kata Terakhir Prada DP Sebelum Menghilang, Misteri Mutilasi dan Pembunuhan Vera Oktaria

Prada DP menjadi sosok yang diduga kuat berhubungan dengan kasus pembunuhan dan mutilasi Vera Oktaria (20), kasir Indomaret di Palembang.

Penulis: Irkandi Gandi Pratama | Editor: Prawira Maulana
tribunsumsel.com/khoiril
Kronologi Mutilasi Kasir Indomaret Vera Oktaria Infografis 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Prada DP (Deri Pramana) menjadi sosok yang diduga kuat berhubungan dengan kasus pembunuhan dan mutilasi Vera Oktaria (20), kasir Indomaret di Palembang.

Meski penyidik gabungan dari Polda Sumsel dan Kodam II Sriwijaya belum menetapkan status Prada DP, namun sosok ini paling dicari sekarang.

Prada DP adalah pacar Vera Oktaria sejak duduk di bangku SMP. Saat mayat Vera Oktaria ditemukan di sebuah penginapan di Sungai Lilin Musi Banyuasin, 132 kilometer dari Palembang, Prada DP pun menghilang.

Tribunsumsel.com menyambangi rumah orangtua Prada DP di Jalan KH Azhari Taman bacaan RT.06 RW. 03 Kelurahan Tangga Takat Plaju kota Palembang. Rumah Prada DP hanya berjarak 150 meter dari rumah almarhumah Vera Oktaria.

Keluarga dari Prada DP bersedia diwawancarai.

"Dua malam yang lewat (kamis malam), kakaknya Vera pernah ke sini berdua. Mereka menanyakan Vera karena adik saya kan pacaran sama korban, dan juga sama-sama tidak ada kabar," jelas Sri kakak perempuan Prada DP.

Namun, ia menjelasakan bahwa mereka tidak mengetahui keberadaanya

"Kami jawab tidak tahu, karena memang adik saya (Prada DP) juga tidak ada kabar," lanjutnya

Sri mengatakan mereka terakhir dihubungi oleh Prada DP, lewat pesan whatsapp melalui ponsel Sri.

"Terakhir kali dia nanya, pakai voice note (rekaman suara), lewat Whatsapp, katanya 'yuk bagaimana kabar ibu, sehat tidak," kata Sri.

Syamsuri ayah kandung Prada DP mengatakan, anaknya itu memang saat ini bertugas sebagai anggota TNI.

Saat ini sedang bertugas di Baturaja. "Dio sudah dilantik di Lahat sebagai tamtama, kemudian ditempatkan di Baturaja, ujarnya.

Breaking News: Kodam II Sriwijaya Bentuk Tim Cari Prada DP, Diduga Terlibat Mutilasi Vera Oktaria

Cerita Sedih Keluarga Korban Mutilasi, Ayah Vera Oktarina Merantau di Malaysia, Kakak Kandung Syok

Sementara itu, Penerangan Kodam (Pendam) II Sriwijaya akhirnya memberikan pernyataan terkait Prada DP yang diduga terlibat pembunuhan dan mutilasi Vera Oktaria.

Seperti diketahui, Prada DP adalah pacar dari Vera Oktaria. Sejak Vera dinyatakan menghilang dan mayatnya ditemukan sudah termutilasi, Prada DP tak diketahui keberadaannya.

Polda Sumsel menduga Prada DP ada hubungannya dengan kasus ini. Dugaan ini juga diperkuat dengan pihak keluarga korban, almarhumah Vera Oktaria. Hanya saja polisi belum menetapkan status dari Prada DP karena masih penyelidikan dan mencari keberadaannya.

Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan ketika menuturkan, pihaknya memang sudah menerima informasi tentang dugaan ini.

"Masih diduga pelakunya oknum anggota TNI. Yang bersangkutan adalah siswa Sartaif di Rindam II/ Baturaja yang Tidak Hadir Tanpa Izin," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (11/5) malam.

Guna memastikan keterlibatan oknum berinisial DP tersebut, Kodam II telah menerjunkan anggota dari Pomdam II/ Sriwijaya untuk ikut bersama Polda Sumsel melakukan penyelidikan.

Saat ini, tim dari Pomdam II Sriwijaya yang telah dibentuk dan bergabung dengan penyidik dari Polda Sumsel untuk melakukan penyelidikan dan juga mencari Prada DP.

Pencarian terhadap Prada DP agar bisa diamankan dan untuk memastikan apakah ada keterkaitan antara tewasnya Vera Oktaria yang merupakan pacar dari Prada DP.

"Kodam II/ Swj akan melakukan tindakan sesuai hukum yang berlaku apabila ada prajurit melakukan tindakan Pidana akan kami tindakan sesuai hukum," pungkasnya.

Sebelumnya beredar kabar, Prada DP saat ini sedang menempuh pendidikan di di Dodiklatpur. Namun, Prada DP saat ini menghilang.

Cerita Sedih Keluarga Korban Mutilasi, Ayah Vera Oktarina Merantau di Malaysia, Kakak Kandung Syok

Fakta Baru Kasus Perempuan Dimutilasi, Ibu Vera Oktavia Ungkap Kelakuan DP Pacar Anaknya, Cemburuan

Keluarga Prada DP Pasrah

Pihak keluarga Prada DP ingin menyambangi rumah korban, namun mereka takut akan terjadi keributan.

Rumah DP hanya berjarak 150 meter dari rumah korban, Vera Oktaria.

"Tadi sudah ngomong samo pengurus masjid, boleh dak kami ke rumah korban, tapi kata pengurusnya jangan dulu nanti ribut," terang Leni (43) ibu Prada DP.

"Saya harap, jika memang benar anak saya yang melakukannya kami akan menyerahkan kepihak yang berwajib, namun saat ini keberadaanya belum diketahui, sehingga kami belum bisa meminta keterangan," ujarnya

Sebelumnya, sejumlah petugas kepolisian dan TNI mendatangi dan menggeledah rumah orangtua Prada DP.

Diduga DP ada hubungannya dengan kemarian dan mutilasi Vera Oktaria. DP diketahui saat ini juga menghilang.

Dari hasil pantauan, sejumlah aparat menggeledah berapa ruangan di rumah dua tingkat milik ayah DP di lorong Taman Bacaan, Tangga Takat, Palembang, sabtu (11/5/2019) sore.

Saat dilihatkan, video saat Evakuasi korban (Vera), Leni (43) sebagai ibu kandung DP sontak langsung menangis melihat kondisi tubuh korban yang telah dimutilasi

Syamsuri (51), bapak DP mengatakan, jika memang benar anaknya terlibat maka akan diserahkan kepada pihak yang berwajib.

Kronologi

 Vera Oktaria (20) perempuan cantik kasir minimarket di Palembang ditemukan tidak bernyawa di sebuah hotel di Sungai Lilin Musi Banyuasin, sekitar 132 kilometer dari Kota Palembang.

Berikut Tribunsumsel.com sajikan fakta, kronologif berdsarkan garis waktu sejak dikabarkan hilang sampai ditemukan.

Selasa 7 Mei 2019, Tampak Gelisah

Malam itu saat sedang bekerja di Indomaret Jl Jenderal Sudirman, Vera Oktaria terlihat gelisah.

Rekan tempatnya bekerja melihat paling tidak ada puluhan kali telepon masuk ke ponselnya.

"Malam itu saya mendengar telepon korban berdering kurang lebih 10 kali, terdengar korban mengangkat telepon dan berkata 'tidak bisa, tidak bisa' namun masih saja terdengar bunyi handphone nya hingga dia pulang bekerja," ujar Dwi teman sekerja Vera Oktaria.

Pukul 23.30, Vera Oktaria pamit pulang.

Sekitar satu jam kemudian, keluarga Vera Oktaria datang ke toko dan bertanya tentang keberadaan Vera yang belum juga pulang ke rumah.

Kronologi Mutilasi Kasir Minimarket Vera Oktaria Infografis
Kronologi Mutilasi Kasir Minimarket Vera Oktaria Infografis (tribunsumsel.com/khoiril)

Selasa 8 Mei 2019, Check In Hotel

Seorang pria berinisial D check in kamar Penginapan Sahabat Mulya, Jalan PT Hindoli, Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Muba.

"Pemesan kamar tanpa menyertakan KTP saat menginap, menurut saksi ada dua orang laki-laki dan satu perempuan, diduga korban," kata Supriadi.

Supriadi menjelaskan, pria tersebut memesan kamar pada Rabu (8/5/2019).

Lokasi Hotel

Jumat 10 Mei 2019, Mayat Ditemukan

Petugas penginapan mencurigai kamar nomor 06 karena bau busuk.

Sehari sebelumnya petugas penginapan juga sudah curiga namun tak berbuat apa-apa. Baru keesokan harinya mereka menghubungi polisi.

Nurdin yang merasa curiga langsung mengetuk pintu kamar dan mencoba untuk membuka pintu tersebut tapi tidak ada respon dari penghuni kamar.

Karena dikira tidak terjadi apa-apa Nuridin langsung menghubungi orang tuanya untuk menanyakan keberadaan tamu tersebut yang tidak kembali setelah membawa kunci tersebut.

"Saya curiga waktu saya bersihkan lantai mencium bau busuk, nah baru besoknya (hari ini) bau busuk itu semakin kuat langsung saya hubungi Polsek Sungai Lilin."

"Setelah pihak polsek Sungai lilin datang, kamar tersebut baru di buka. Ditemukan sesosok wanita di atas ranjang dalam keadaan tanpa busana dengan kondisi tangan terpotong jenazah membengkak ditutupi dengan selimut," ujar Nurdin.

Diduga Hendak Dibakar

Lokasi ditemukannya mayat perempuan yang dimutilasi di Muba, ternyata diduga akan dibakar pelaku.

Hal ini dari hasil olah tempat kejadian, bila ditemukan barang bukti minyak tanah, obat nyamuk dan korek di dalam kamar.

"Diduga, pelaku ini mau membakar kamar dengan membuat timer menggunakan korek api, minyak tanah dan obat nyamuk," ujar Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Yustan Alviani ketika ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Jumat (10/5/2019).

Pentol korek yang ditempelkan di obat nyamuk, diduga sebagai timer. Sehingga, ketika kamar sudah ditinggal maka dengan sendirinya pentol korek akan terbakar dan menyulut api di tempat tidur.

Dari situlah, dengan timer yang dibuat dan ada minyak tanah di dalam kamar membuat kamar menjadi terbakar. Dengan terbakarnya kamar, pelaku berharap jejak mereka akan hilang.

"Tetapi ternyata, obat nyamuknya padam. Sehingga tidak sempat membakar pentol korek api yang menjadi pemicu api untuk membakar tempat tidur," ungkapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved