2 Tahanan Kabur Kembali Ditangkap, 18 Masih Bebas dan Otak Pembobolan Sel Penjara Belum Tertangkap

Polresta Palembang kembali menangkap dua tahanan kabur. Hingga hari ini sudah 12 orang yang ditangkap.

Editor: Prawira Maulana
LUSI/TRIBUNSUMSEL.COM
Dua tahanan yang kembali ditangkap. 

TRIBUBSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polresta Palembang kembali menangkap dua tahanan kabur. Hingga hari ini sudah 12 orang yang ditangkap.

Artinya, masih ada 18 orang tahanan lagi yang masih bebas.

Seperti diberitkan sebelumnya sebanyak 30 tahanan narkoba polresta Palembang melarikan diri.

"Benar setelah semalam kita berhasil mengaman kan 10 tahanan yang kabur hari ini, kita kembali menangkap 2 tahanan lagi hari ini," kata Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamnsyah.

Adapun dua tahanan yang berhasil diamankan yakni Rajab Semendawai (20) dan Dana Maulana (24) yang merupakan warga kertapati Palembang.

Sedangkan untuk 10 tahanan sebelumnya yang berhasil diamankan yakni M Suhandri bin Malikur, M Iki Gunawan, Alvin Febriansyah, Hendri Romiyo, Zaim Fadli, Fahmi bin Zainal Abidin, Wahyu Budiman bin Kanalam dan M. Trisno als Aak bin Jhoni Sibarani Zahri bin Ali Daud dan Bimo Saputra.

Sedangkan untuk otak pelaku hingga saat ini pihak kepolisiam masih terus melakukan pengejaran.

Ternyata ada seorang perempuan yang punya peran sentral dalam proses pembobolan yang menghebohkan itu.

Ind warga Jalan Perintis Kemerdekaan Lorong Produksim Kelurahan Duku Kecamatan Ilir Timur (II) diamankan Tim gabungan Polresta Palembang.

Ind mengaku dihubungi sang suami yakni M Arif Hidayatullah (24) untuk dibawakan beberapa barang.

Suaminya merupakan satu dari 30 tahanan yang kabur

"Waktu itu saya dihubungi sekitar pukul 13.00 WIB suami saya M Arif Hidatullah, untuk dibawakan uang dan ponsel"

"Kemudian pas saya berikan kepada suami, saya diminta untuk membawa gergaji besi dan diberikan kepada temannya sesama tahanan," katanya, Senin (6/5).

Saat ia menjenguk suaminya pada Sabtu (4/5) sekitar pukul 14.00 WIB Indah memberikan gergaji besi yang baru dibelinya kepada teman satu tahanan suaminya itu.

"Dia minta saya beli gergaji, kemudian saya pergi beli gergaji besi ini seharga Rp18 ribu, kemudian kembali ke sel tahanan membawa gergaji besi yang saya masukan ke kantong plastik hitam," katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved