Pemilu 2019

KPPS, PPS dan Linmas Meninggal Dunia di Sumsel Bertambah Jadi 14 Orang, Ini Tanggapan KPU

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sebelas hari sejak berlangsungnya proses pemilu serentak 2019 pada 17 April lalu, 14 petugas Pemilu di Sumsel meninggal

Humas Pemprov Sumsel
Gubernur Sumsel Herman Deru menyambangi rumah duka (Almarhum) Slamet Riyadi, Ketua KPPS TPS 31 Kelurahan 20 Ilir D1, Lorong Sekip Pangkal Palembang, Jumat (26/4/2019) siang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sebelas hari sejak berlangsungnya proses pemilu serentak 2019 pada 17 April lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel mencatat 14 petugas pemilu ditingkat TPS meninggal dunia.

Ketua KPU Sumsel, Kelly Mariana mengatakan, para petugas Pemilu yang meninggal dunia tersebut mayoritas bertugas di tingkat KPPS, diduga karena kelelahan dan kecelakaan selama bertugas.

"Iya, kita turut berduka cita dan sangat disayangkan terjadinya penyelenggara pemilu meninggal dunia," kata Kelly, didampingi komisioner KPU Sumsel Hepriyadi, Minggu (28/4/2019).

KPU saat ini berupaya dan mengantisipasi hal- hal yang tidak diinginkan atau bertambah kembali jumlah korban jiwa.

Gubernur Sumsel Herman Deru Berkunjung dan Beri Dukungan Moril Keluarga Ketua KPPS Meninggal Dunia

Pihaknya telah membahasnya dengan pihak terkait, khususnya dalam hal antisipasi, termasuk menurunkan tim kesehatan di setiap PPK untuk mengecek kesiapan penyelenggara pemilu.

Ia juga mengingatkan kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se Sumsel, apabila selama sidang pleno rekapitulasi ada yang merasa kelelahan atau ada keluhan kesehatan, bisa menghentikan sementara.

"Jadi PPK bisa menskors sidang pleno rekapitulasi, bisa sejam, lima jam atau sehari. Ini diperbolehkan, dan jangan dipaksakan jika dirasa sudah melelahkan," ucap Kelly.

Kelly juga menyarankan agar penyelenggara ditingkat PPK, bisa bergantian menjalankan proses rekap, dan tidak harus semuanya hadir.

Cerita Petugas KPPS Lubuklinggau Meninggal Dunia, Meski Keringat Dingin Simbolon Tak Mau Digantikan

"Kan PPK ada lima orang, kalau bergantian bisa, dan saat penetapan saja harus kuorum," jelasnya.

Ditambahkannya, laporan yang masuk kepihaknya ada 3 nama lainnya yang meninggal dunia dari 11 nama sebelumnya.

Mereka adalah Mulyadi ketua KPPS 01 Desa Air Bening kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Muratara pada 25 April dan Arafik anggota KPPS 04 Desa Talang Bulu Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin pada 26 April.

"Satu lagi katanya di Palembang, pagi tadi kabarnya ada yang meninggalnya, Linmas di Jakabaring jam 05.00 wib atas nama  Naujillah KPPS 02 RT 02 Silaberanti."

"Tapi tidak tahu sakit saat bertugas 17 April lalu atau memang sudah sakit," tandas Hepriyadi.

Sementara komisioner KPU RI Ilham mengungkapkan, terkait cukup banyaknya penyeleggara pemilu yang meninggal pada pelaksanaan pemilu 2019 ini sangat disayangkan.

Pihaknya saat ini masih mendata jumlah pastinya, untuk pemberian santunan dari pemerintah.

Cerita Sedih Heri Jadi Ketua PPK, Anak Protes Karena Jarang Kumpul, Sering Tanya, Ayah Sibuk Ya?

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved