Breaking News: Zulkipli Driver Online Anggota KPPS Mendadak Meninggal Dunia, Ini Kronologinya
eorang Petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) di Medan Johor, yang juga driver online Zulkipli Salamuddin meninggal dunia
TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang Petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) di Medan Johor, yang juga driver online Zulkipli Salamuddin (45) mendadak meninggal dunia.
Zulkipli didiuga kelelahan usai bertugas lembur sebagai petugas Pemilu.
Zulkipli diketahui bertugas di TPS 43 Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor.
Saat www.tribun-medan.com mengunjungi rumah duka di Jalan Karya Jaya, Istri Almarhum, Sri Erwina Lubis (40), menyebutkan bahwa sang suami tidak memiliki riwayat penyakit.
Zulkipli Salamuddin diduga kuat hembuskan nafas terakhir karena kelelahan setelah bertugas di TPS 43.
Almarhum meninggalkan seorang istri, dan tiga orang anak yang masih sekolah.
Almarhum telah dimakamkan pada hari Sabtu (20/4/2019) pukul 10.00 WIB pagi.
Menurut istri yang saban hari bekerja di BRI Gaperta, almarhum belakangan ini memang mengeluh sakit pada pinggang seperti angin duduk.
Almarhum semasa hidupnya berprofesi sebagai supir taksi online.
"Dia pulang sampe jam 5 pagi. Karena ada yang selisih (surat suara), jadi dicari selisihnya di mana, rupanya ada yang gak ditulis. Keluhannya kayaknya badan ayah ini angin semua," ungkap Sri Erwani.
"Jadi golek-golek lah dia, tiba-tiba kayak rasa angin gitu, keringat dingin, minta air hangat lah dia, pas dikasih air hangat dia udah gak nerima lagi. Dia udah jegang aja, udah keringat dingin, keringat jagung gitu kan, udah berbuih aja mulutnya. Karena gak ada orang saya minta tolong saya panik. Saya kira kayak orang stroke gitu," sambungnya.
Zulkipli Salamuddin pun dibawa ke RS Mitra Sejati.
Menurut pengakuan istri Almarhum, sewaktu di rumah sakit dokter sempat memberikan pompa jantung karena pada saat itu sudah tidak sadarkan diri.
"Pas di pompa itu jantungnya memang agak ada detaknya. Tapi gak lama karena udah ada detak itu agak tenang lah, alhamdulillah. Selang berapa lama dipanggil ke dalam, kata dokter bapak udah gak bisa lagi ditolong," ungkap Sri Erwani.
Dimata keluarga Almarhum dinilai sangat sayang terhadap keluarga.
Sosok periang dan dekat dengan ketiga anaknya.
Pahlawan Pemilu
Proses pemungutan suara Pemilu 2019 telah selesai. Pemilu serentak pemilihan legislatif dan presiden menjadikan pelaksanaan kali ini yang terbesar sepanjang sejarah.
Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) sebagai ujung tombak pelaksanaan pemungutan suara telah memberikan kontribusi besar.
Terlepas dari semua kesuksesan itu, kabar duka datang datang dari sejumlah daerah di Indonesia.
Beberapa anggota dan ketua KPPS meninggal dunia diduga kelelahan bertugas beberapa hari.
• Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Brigjen Pol Syaiful Zachri Meninggal Saat Tugas Pantau Pemilu
Tribunsumsel.com merangkum beberapa korban itu :
1. Anggota KPPS di Karawang
Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 04, Desa Cilewo, Kecamatan Telagasari, Kabupaten Karawang, Yaya Suhaya (71), meninggal dunia.
Yaya diduga meninggal akibat kelelahan sesudah menjalani serangkaian kegiatan Pemilu 2019.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karawang Miftah Farid mengungkapkan, ia mendapat kabar duka Yaya meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang pada Jumat (19/4/3019) dini hari.
"Yaya diduga kelelahan. Pagi ini saya menuju rumah almarhum," ujar Farid kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Jumat (4/2019).
Farid mengungkapkan, sebelum dilarikan ke rumah sakit, Yaya selesai menjalankan tugasnya hingga mengantarkan kotak suara ke tingkat kelurahan.
• Pengalaman Pertama Bruno Casimir Ikut Pemilu di Indonesia, Ini Perbedaannya dengan Kamerun
2. Dua Ketua KPPS di Tasikmalaya
Dua orang ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) diketahui meninggal dunia akibat kelelahan saat bekerja di Tempat Pemungutan Suara (TPS) wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Mereka adalah Supriyanto (54), Ketua KPPS TPS 11 Kampung Ciburaleng, Desa Cidugaleun, Kecamatan Cigalontang.
Satu lagi bernama Jeje (60), ketua KPPS TPS 2 warga Kampung Mandalamekar, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya.
Kedua orang tersebut meninggal tak lama berselang selesai melakukan penghitungan suara di TPS-nya masing-masing, Kamis (18/4/2019) kemarin.
Kedua korban telah disemayamkan di masing-masing rumah duka Kamis malam tadi.
Selain itu, kedua ketua KPPS yang meninggal tersebut memiliki riwayat penyakit jantung dan bronkhitis.
Ketua Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) Cigalontang, Iman mengatakan, korban telah meninggal dunia disebabkan kurang tidur dan kelelahan hingga tidak merasakan jika dirinya memiliki riwayat penyakit bronkhitis.
Korban jatuh pingsan saat melakukan penghitungan surat suara, hingga anggota KPPS melarikan ke Puskesmas setempat tetapi nyawanya tak tertolong.
3.Anggota KPPS di Malang
Seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di tempat pemungutan suara (TPS) 4 Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Agus Susanto (40), meninggal dunia.
Diduga, Agus meninggal karena kelelahan selama menjalani serangkaian kegiatan pemilu.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang Zaenudin mengatakan, Agus meninggal saat istirahat di rumahnya, di RT 06 RW 01 Kelurahan Tlogomas, Kamis (18/4/2019) sekitar pukul 03.00 WIB.
• Salah Cetak Surat Suara Dapil 2 DPRD Banyuasin, 445 TPS Laksanakan Pemilu Susulan 27 April
Satu jam sebelum meninggal, Agus masih sempat menyelesaikan tugasnya dengan mengantarkan kotak suara ke kelurahan.
"Satu petugas kami di TPS 4, Kelurahan Tlogomas habis menyelesaikan tugasnya, dan sudah pengiriman kotak suara di tingkat Kelurahan, kemudian istirahat di rumah dan beliau dipanggil oleh Allah," katanya.
Zaenudin menyampaikan, meninggalnya Agus cukup mengejutkan. Sebab, Agus tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa sedang menderita sakit atau kelelahan.
4. Ketua KPPS di Bogor
Jaenal (56), ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, meninggal dunia saat menjalankan tugas pemilu, Rabu (17/4/2019).
Jaenal yang juga berprofesi sebagai guru SD sempat jatuh pingsan saat melakukan pengecekan di TPS 09 di wilayahnya dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Milenia Kota Bogor.
Kapolsek Cijeruk AKP Anak Agung Raka membenarkan seorang ketua KPPS meninggal diduga kelelahan karena saat bertugas mengambil logistik di gudang penyimpanan.
• Sambil Gendong Bayinya Ibu Ini Berjaga di TPS, Cerita Para Relawan Saksi Pemilu di Palembang
"Kurang tidur, maka pas pelaksanaan pemilihan kecapekan, maka pingsan sewaktu melaksanakan pengecekan di TPS tadi," katanya kepada Kompas.com saat dihubungi.
Menurut Agung, Jaenal langsung dibawa untuk menjalani penanganan intensif di ruang IGD.
Namun sekitar pukul 14:30 WIB, ia dinyatakan meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Innalillahi, Petugas KPPS di Medan Johor Meninggal Dunia, Istri Almarhum Ceritakan Kronologinya. ., http://medan.tribunnews.com/2019/04/20/innalillahi-petugas-kpps-di-medan-johor-meninggal-dunia-istri-almarhum-ceritakan-kronologinya?page=2.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid
Editor: Hendrik Naipospos