Pemilik Toko Emas Dirampok di Palembang

5 Fakta Perampokan 2,7 Kg Emas di Palembang, Tarik-tarikan Tas Isi Emas di Tengah Keramaian

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kawanan perampok berani beraksi di tengah keramaian Jalan Dempo Luar Kecamatan IT 1 Palembang, Rabu (3/4)

ISTIMEWA
Korban perampokan Djulijono (71) pemilik toko emas Sinar Mas saat dirawat di RS RK Charitas Palembang, Rabu (3/4/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kawanan perampok berani beraksi di tengah keramaian Jalan Dempo Luar Kecamatan IT 1 Palembang, Rabu (3/4) sekitar pukul 09.30.

Korban pemilik toko emas Sinar Mas, pasangan suami istri Djulijono alias Akiong (71) dan Kevy (65), yang membawa logam mulia dan perhiasan emas senilai Rp 1,6 miliar naik becak motor (bentor).

Berikut Faktanya :

1. Pelaku Diduga Empat Orang

Kawanan rampok empat orang naik dua sepeda motor. Mereka beraksi menggunakan senjata tajam yang melukai tangan kedua korban.

Para pelaku berhasil merampok tas yang tengah dibawa oleh korban berisikan emas 10 keping jenis logam mulia dan masing-masing beratnya 100 gram.

Serta perhiasan 24 karat seberat 1,7 kilogram berupa kalung, cincin, anting-anting, liontin, dan gelang.

Saat tarik-tarikan tas terjadi sampai Akiong terguling ke jalan aspal, sopir bentor, Ridwan, berusaha menolong dengan memukul pelaku pakai balok kayu.

Tetapi dia diserang dua lelaki kawanan perampok tersebut. Untuk mempertahankan tas tersebut, tangan Akiong dan Evi dilukai oleh pelaku.

"Sopir bentor sempat memukul salah satu pelaku dengan menggunakan kayu yang ada di bentor dan datang dua orang pelaku lainnya dengan menggunakan sepeda motor datang dari arah belakang langsung menabrak saksi Ridwan sehingga saksi Ridwan terjatuh."

"Pada saat itulah salah satu pelaku mengambil tas milik korban dengan secara paksa, namun korban melakukan perlawanan sehingga pelaku melukai korban Evy tepat di lengan tangan kanan dan kiri, sedangkan Akiong menderita Luka di lengan kiri," kata Kapolsek IT 1 Kompol Edi Rahmat.

2. Korban Luka-luka

Usai kejadian, korban yang terluka dilarikan ke Rumah Sakit Charitas untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Pihak Polsek IT 1, langsung bergerak melakukan olah Tempat kejadian Perkara (TKP) dan memburu korban, serta mencari bukti dan saksi.

Kabar perampokan terhadap Akiong dan Evy dibenarkan anaknya, Ferri (25).

"Ya saya sudah mengedengar kalau kedua orangtua saya menjadi korban perampokan kekerasan yang menyebabkan keduanya dilarikan ke RS Charitas," ujarnya.

Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 09.30 WIB, saat kedua pasangan suami istri tersebut akan pergi ke toko perhiasan miliknya di simpang tiga Jalan Dempo luar Kecamatan Ilir Timur I Palembang.

"Bapak sama ibu, bagian tangan semua kena luka, kayaknya pake pisau. Sekarang kondisinya masih dalam perawatan."

"Keduanya tadi pagi mau ke toko, sebelum kejadian itu menimpa," jelasnya. Ferri sudah melaporkan kasus itu ke Polsek IT 1.

Humas Rumah Sakit Charitas, Krena Tuti, membenarkan telah menerima dua pasien korban perampokan.

"Kami sudah menerima korban perampokan yang mana saat ini sedang melakukan operasi. Keduanya naik meja operasi setelah mengalami luka robek," jelasnya.

Lanjutnya, luka robek yang dialami membuat kedua pasangan suami istri terbaring di RS Charitas. "Untuk Suami mengalami luka lengan bawah dan sang istri mengalami luka robek lengan bawah kanan dan kiri," jelasnya.

Kedua korban saat ini masih menjalani perawatan di RS Charitas Palembang dan belum bersedia ditemui.

"Kedua korban sampai di RS Charitas sekitar 1 jam setelah kejadian," katanya.

3. Biasa Bawa Emas Pakai Bentor

Keluarga yang membesuk mengatakan, Akiong dan istri memang biasa pakai bentor ke toko emas.

"Memang selama ini biasa bawa barang seperti itu pakai bentor, biar tidak mencolok niatnya," kata kerabat korban di RS Charitas.

"Pastinya saya kurang tau, tapi kurang lebih seperti itu memang biasa pakai bentor dan ini pertama kali mengalami kejadian seperti ini," tambahnya.

Sebelumnya Akiong pernah kena rampok di toko emas miliknya Sinar Mas/Sumber pada 20 September 2018 lalu.

Saat itu, Djulijono dan anaknya, Ferri, sempat melempar kursi ke arah pelaku. Kasus itu terungkap dengan tertangkapnya pelaku Usman (40), warga Jl Panca Usaha, Kelurahan 5 Ulu, SU I. Satu pelaku buron.

4. Dikira Bertengkar

Di medsos menjadi perdebatan netizen mempertanyakan banyak saksi yang beraktivitas dan pengendara mobil di dekat lokasi tetapi tidak satu orang pun menolong korban.

Udin, saksi mata di lokasi, membantah keras warga tidak peduli terhadap peristiwa itu.

"Jadi begini, awalnya kami mengira ada pengendara motor yang bersenggolan terus bertengkar. Kami sama sekali tidak tahu kalau itu perampokan," katanya.

"Karena waktu itu banyak mobil yang tiba-tiba berhenti di simpang itu. Berhubung karena posisi korban masih di dalam persimpangan jalan, jadi mereka tertutup oleh badan mobil," sambungnya.

Udin mengatakan, korban sama sekali tidak berteriak maling atau rampok. Mereka hanya mengeluarkan suara seperti orang berkelahi.

Hal itu semakin diperkeruh oleh bisingnya suara klakson mobil yang entah kenapa terus berbunyi keras saat itu.

"Harusnya bukan warga yang langsung menolong. Tapi si pemilik mobil. Mereka yang melihat langsung, tapi tidak berani menolong. Cuma suara klakson saja yang dikeraskan," ujarnya.

Warga sekitar baru tahu bahwa terjadi perampokan saat barisan mobil di dekat lokasi kejadian, mulai bergerak maju ke depan.

"Nah, dari situ baru kami lihat. Ternyata perampokan," ujarnya.

5. Pelaku Bawa Pisau Warga Takut

Senada diungkapkan Dian. Dikatakan karyawan toko sepeda persis di depan simpang tiga jalan Semeru tersebut, saat itu dia mengira terjadi pertengkaran di lokasi tersebut.

"Pas sekali saya baru datang. Pintu toko saja baru dibuka sedikit. Saya emang dengar ada suara ribut-ribut. Tapi saya pikir itu suara orang bertengkar," ucapnya.

Beberapa saat berlalu baru Dian sadar bahwa terjadi aksi perampokan tidak jauh dari lokasinya berdiri.

"Waktu kami lihat ada perampokan, memang warga di sini tidak langsung berani mendekat. Pelakunya bawa dua pisau panjang. Jadi kami takut," ucapnya.

Dian menuturkan, ada empat pelaku dalam perampokan tersebut. Mereka berboncengan dengan menggunakan dua sepeda motor.

"Pakai helm semua," katanya.

Saat kejadian, lanjutnya, sempat terjadi aksi tarik menarik antara korban dan pelaku. Korban berusaha mempertahankan tas hitam miliknya yang ingin direbut pelaku.

"Orang itu (korban) tas itu isinya emas. Mungkin sekitar dua kilo emas," ujarnya.

Barulah, setelah mendapatkan barang rampasannya, keempat pelaku langsung pergi meninggalkan korban yang sudah penuh dengan darah akibat luka bacokan di lengannya.

"Mereka (korban) langsung lari ke sini, sempat ditolong warga dan langsung di bawa ke rumah sakit," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved