Anak Terbawa Pencuri Mobil

Curhat Ibu yang Anaknya Terbawa Pencuri Mobil, Biarlah Mobil Dibawa Anak Kami Jangan

TRIBUNSUMSEL.COM - Radit Athaya Arianto (4), telah kembali ke pangkuan orang tuanya, setelah pada Sabtu (16/3/2019), ia turut dibawa kabur beserta

SHINTA/TRIBUNSUMSEL.COM
Anak pencuri mobil yang ikut terbawa pencuri mobil milik warung Pecel Lele Linda di Depan Palembang Indah Mall, Sabtu (16/3) dini hari tadi. Sang anak berhasil diselamatkan. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Radit Athaya Arianto (4), telah kembali ke pangkuan orang tuanya, setelah pada Sabtu (16/3/2019), ia turut dibawa kabur beserta mobil milik orang tuanya oleh orang tidak dikenal.

Warga Jalan Abi Kusno, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati ini tampak ceria ketika berkumpul bersama keluarga.

Ibunda Radit, Ellin mengaku tidak dapat berkata apa-apa karena begitu bahagianya ia saat putra semata wayang selamat tanpa kurang suatu apapun.

Meski bahagia, raut wajah Ellin sesekali tampak tegang kala teringat putranya turut dibawa beserta mobil yang dicuri.

“Biarlah mobil dibawa, anak kami jangan,” begitu kalimat yang berkali-kali terucap dari mulut Ellin.

TRIBUN berkesempatan mengunjungi kediaman Ellin di Kertapati.

Ibu satu anak ini bercerita kronologi pencurian mobil usai ia dan suami berjualan pecel lele. Berikut petikan wawancaranya.

TRIBUN (T) : Heboh seorang anak ikut dibawa kabur bersama sebuah mobil. Diduga anak tersebut merupakan putra pemilik lapak pecel lele bernama Linda, benarkah?

Ellin (E): Keluarga kami punya dua lapak pecel lele, satu di Jalan Demang Lebar Daun, Pecel Lele Bunda dan satuinya lagi di Jalan Letkol Iskandar, Pecel Lele Linda.

Linda itu kakak ipar saya, kakak suami saya, Dedi. Radit adalah putra kami, bukan putra Linda.

(T): Bagaimana kronologi kejadian pencurian mobil milik Anda?

(E) : Seperti biasa, kami tutup lapak pecel lele pukul 01.00. Rutenya kami tutup dulu lapak pecel lele di (Jalan) Demang Lebar Daun, baru yang di Jalan Letkol Iskandar atau di seberang Palembang Indah Mall (PIM).

(T) : Bagaimana saat-saat sebelum mobil Anda dilarikan orang tidak dikenal?

(E) : Ada orang menghampiri saya. Dia tanya ‘udah tutup ya?’ Saya bilang ‘udah tutup.’ Lagipula buat apa tanya-tanya, kan kami memang sudah beres-beres.

Setelah itu saya lanjutkan pindah-pindah peralatan dagang ke mobil.

Tahu-tahu mobil kami langsung jalan dan kap mobil belakang masih terbuka.

Anak saya masih di dalam duduk di kursi kiri depan. Saya teriak tapi mobil kami sudah ngebut jauh.

(T) : Mobil Anda dalam kondisi mesin menyala, bukan? Mengapa dibiarkan seperti itu?

(E) : Kan ada anak saya di dalam sedang tidur. Kalau mesin mati, AC mati, anak saya kepanasan dan bangun.

(T) : Setelah mobil Anda dibawa kabur, selanjutnya apa yang Anda dan suami lakukan?

(E) : Kami hanya teriak dan tidak bisa berbuat apa-apa. Situasi malam itu sepi sekali awalnya.

Tidak ada kendaraan mungkin yang bisa bantu kami kejar pelaku.

Setelah beberapa saat, ada puluhan pengemudi ojek online yang datang dan menjaga kami.

(T) : Jadi sama sekali tidak ada upaya mengejar pelaku?

(E) : Ada upaya. Kami sempat cari ke Banyuasin di kilometer 12.

Kami pikir siapa tahu pelaku lari ke sana. Kami sangat khawatir Radit dipukul, dicekek pelaku. Kami takut sekali.

(T) : Kapan Anda menerima informasi Radit diamankan di Mapolsek Ilir Barat 1?

(E): Ada kakak ipar saya. Katanya ada info anak kecil diserahkan ke Polsek. Awalnya saya kira orang lain, bukan Radit.

Waktu kakak ipar video call saya, ternyata benar dia sedang bersama Radit. Nah baru saya percaya dan lega ternyata itu benar anak saya.

(T) : Selanjutnya apa langkah hukum yang Anda dan keluarga lakukan?

(E) : Saya sudah lapor ke Polresta Palembang melalui kakak ipar saya, Linda.

Kami juga sudah datang ke Samsat karena STNK ada di dalam mobil. Jadi minta diblokir saja identitas STNK kendaraan kami.

(T) : Apakah Anda akan melanjutkan usaha Anda?

(E) : Untuk sementara pecel lele tidak buka dulu. Kami ingin menenangkan diri dulu. Ini anak semata wayang kami.

Tahun ini rencanananya dia mau sekolah di PAUD. Sudah ada rencana beli perlengkapan sekolah, mau beli sepatu baru.

Apa jadinya kalau Radit tidak selamat dan terjadi apa-apa pada dia (ujar Ellin sambil memeluk putranya).

Sementara Radit tidak banyak bicara. Ia tampak ceria dan menikmati kebersamaan bersama keluarga.
Pengakuan Arif

Terjadi kasus pencurian mobil inova putih BG 1850 QP, ternyata pelaku juga membawa anak dari pemilik mobil yang sedang terdidur di dalamnya.

Anak tersebut kemudian di turunkan pelaku di kawasan Jalan Seruni Kelurahan Bukit Lama Palembang, tepatnya di depan lorong bersama. Dia ditemukan oleh M Arif Razan dan teman-temannya.

Berikut wawancara ekslusif Tribunsumsel.com bersama M Arif Razan.

(T): Ceritakan bagaimana pertama mendengar suara Radit.

(Arif):
Malam itu kami lagi mabar (main bareng) dengan teman-teman, terus saya dengar suara anak kecil menangis.

Awalnya saya kira hantu, namun suara itu terus muncul. Akhirnya saya mencoba melihat ke depan dan dari kejauhan ternyata ada seorang anak kecil.

Saat itu kami masih melihatnya dari jauh dan memastikan kalau itu benar seorang anak kecil.

(T): Setelah benar itu seorang anak kecil apa yang kamu lihat

(A) : Anak tersebut sedang menangis di pinggir jalan. Dia terus memanggil kedua orang tuanya. Ia teriak "umi abi tolong" sambil menangis ketakutan.

(T): Bagaimana keadaan anak tersebut saat ditemukan

(A): Dia berdiri sendirian dengan menggenakan jaket hijau sambil memegang sebuah bantal dan selimut.

(T) : Bagamana suasana sekitar anak tersebut.

(A) : Saat itu sudah larut malam, jalanan sudah sangat sepi dan gelap. Tidak ada kendaraan yang lalu lalang saat itu. Kami berada sekitar 100 m dari posisi anak itu berdiri.

(T): Apakah ada tanda-tanda kekerasan di tubuh bocah tersebut saat ditemukan?

(A): Dia hanya menangis, namun masih dalam keadaan baik. Tidak ada bekas luka ataupun lebam di tubuh dan wajahnya dan masih menggunakan pakaian lengkap.

(T) :Apa keterangan korban saat anda menanyakannya.

(A):Dia bilang di dalam mobil tersebut ada tiga orang pria yang tidak dikenalnya. Kemudian mereka menurunkan anak itu di pinggir jalan dan berjanji akan kembali lagi menjemputnya.

(T) :Selanjutnya,apa yang kamu lakukan kepada anak itu

(A): Setelah sempat berkonsultasi dengan kakak saya, dia menyarankan untuk mengantarkam ke Polsek. Akhirnya bersama teman saya, kami mengnatarkan anak tersbeut ke Polsek IB I.

(T):Sesampainya di Polsek, bagaimana upaya polisi

(A): Sampai di sana kami dimintai keterangan dan polisi di sana saling berkoordinasi dengan polisi yang ada di lapangan.

Kemudian setelah dicocokan ciri-cirinya dan benar anak tersbeut memang sedang dicari. Akhirnya ibunya datang ke polsek IB I dan bertemu dengan anak tersebut.

(T):Apa alasan kamu tergerak menolong anak tersebut.

(A): Karena saya punya adik yang seusia dia. Saya memikirkan bagaimana bila adik saya berada di posisi anak tersebut. Karena itu saya langsung menolongnya. (mg27/cr5)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved