Rancang Songket Cocok Bagi Anak Muda, Rumah Butik Emi Kenalkan Busana Gamis Sriwijaya Heritage
Sudah banyak pelaku usaha yang mendesain busana lebih kekinian hingga anak muda tetap percaya diri dan nyaman untuk dikenakan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sriwijaya Heritage merupakan salah satu trend baju syar'i dengan bahan dasar songket tanpa menghilangkan sisi tradisionalnya.
Mungkin dulu pakaian batik atau songket hanya cocok dikenakan oleh pasangan pengantin atau orangtua yang mau pergi ke pesta pernikahan dan acara adat lainnya.
Tapi tidak untuk saat ini.
Sudah banyak pelaku usaha yang mendesain busana lebih kekinian hingga anak muda tetap percaya diri dan nyaman untuk dikenakan.
• Tingkatkan Pelayanan Wisatawan, Pemkot Pagaralam Bentuk Kelompok Masyarakat Sadar Wisata
• Puteri Sumsel Helvanda Raih Penghargaan Busana Nasional Terbaik Puteri Indonesia 2019
Salah satunya Sriwijaya Heritage by rumah Butik Emi yang banyak diburu banyak kalangan.
"Saya desain songket rebung dijadikan gamis ditambah lebih detil untuk menambah kesan mewah, sebagaimana kain songket dimata masyarakat saat ini," kata Hj Emi owner Rumah Butik Emi, Kamis (14/3/19).
"Tapi modelnya itu dibuat simpel seperti outfit, outer, dan rompi jadi anak muda bisa tetep pakai, memang sekarang anak muda kan gitu pakai kaus atau manset terus pakai luaran gitu," tambahnya.
Masih kata Emi, busana ini dibuat sedemikian karena tujuannya untuk orang kurus cantik kelihatan lebih tinggi.
Untuk orang bertubuh besar bisa membantu menutup sehingga terlihat lebih ramping.
• Video : Desainer Lokal dan Nasional Tunjukan Busana Terbaik
• 30 Desainer Handal Tampilkan Busana Trend Center 2019 di Palembang Fashion and Food Festival 2019
"Untuk warna memang sengaja yang lebih berani karena desainnya sudah simple, dan disaran untuk penggunaan jilbab jadi terlalu banyak model dan usahakan menggunakan warna yang lebih dari warna bajunya," jelasnya.
"Busana ini merupakan koleksi teranyar dan baru saja diikut sertakan pada Pestival Fashion Week 2019 Palembang Icon pada (10/3/19) lalu, dan tanggapan masyrakat alhamdullilah sangat baik," katanya.
Balqizia Shafa Shabira pelajar 16 tahun ini justru mengatakan lebih pede saat mengenakan pakaian dengan kain adat yang sudah di modifikasi semodern mungkin.
"Aku sih gak masalah karena jumputan dan dasar songket itu tidak muluk identik sama orangtua kalau dimodif ala anak muda jadinya bisa lebih menarik," katanya.
• Rumah Sakit Hewan di Palembang Pertama di Sumatera Diresmikan, Ini Fasilitas Lengkapnya
• Ariel Noah Dikabarkan Alami Kecelakaan Bermotor, Begini Kondisi Terbarunya
"Kan sudah banyak batik dan songket yang simpel yang bisa kita kenakan, jadi kesanya juga gak norak kalau di pakek," tambahnya.
Masih kata siswi jusrusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tersebut batik dan songket itu identitas.
"Batik dan songket itu gak muluk dipakai ketika acara formal ada batik yang dimodif jadi casual bisa dipake kapan aja, kalo balqiz pake batik itu di acara apapun karena menurut balqis, batik dan songket itu identitas diri jadi pede aja makeknya," jelasnya.
