Video
Video : Driver Ojek Online Jadi Korban Penipuan Yang Mencatut Nama Kantor Ojek Online
Seorang driver ojek online di Palembang jadi korban penipuan melalui telepon yang mencatut nama kepala kantor ojek online.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Seorang driver ojek online di Palembang jadi korban penipuan melalui telepon yang mencatut nama kepala kantor ojek online.
Waldi (38) yang sehari-hari bekerja sebagai driver ojek online ini mengalami kerugiaan hingga jutaan rupiah.
Merasa dirugikan, Waldi lantas membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang Rabu (13/3/2019).
Masih menggunakan jaket ojek onlinenya, Waldi menunjukan bukti transfer dan rekening koran yang dibawanya.
Waldi menuturkan kejadian yang dialaminya terjadi pada Selasa (12/3/2019) di kawasan Jalan Brigjen Hasan Kasim Celentang.
Saat itu Waldi sedang bekerja tiba-tiba mendapat telepon dari nomor 08536670017 dan mengaku dari kantor pusat ojek online.
Penelpon yang merupakan seorang perempuan dan tidak diketahui namanya tersebut menyebutkan identitas Waldi secara tepat.
"Dia tau nama alamat hingga nomor polisi kendaraan saya secara benar pak, karena itu saya percaya kalau itu memang benar dari kantor pusat," ujarnya.
Kemudian penelpon tersebut meminta korban untuk beralih bank, dari yang sebelumnya bank CIMB Niaga ke bank BCA.
Penelpon itu juga mengatakan akan membantu prosesnya.
"Sebelumnya dia nanya, di aplikasi saya ada saldo gak. Ada kata saya kemudian dia minta saya transferkan. Dia juga nanya ada ATM pribadi gak, kalau ada transfer kesitu. Karena percaya saya turutilah," bebernya.
Kemudian korban mendatangi ATM terdekat di satu mini market.
Waldi mengikuti perintah penelpon tersebut seperti apa yang dimintanya.
"Dia minta saya pencet ini, pencet ini. Aku transfer ke mana juga tidak sadar. Memang berapa kali dia minta aku transfer, tapi aku ngikuti perintah dia saja," jelasnya.
Sampai akhirnya pegawai minimarket mendekatinya dan menanyakan apa yang terjadi.