Berita Gubernur Sumsel
Dongkrak Harga Karet, Presiden Jokowi Restui Pabrik Ban Berdiri di Sumsel
Kebijakan Gubernur Sumsel mendirikan pabrik ban di Sumsel untuk menyerap karet hasil produksi petani hampir dipastikan berjalan mulus
Kedua, upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan menggunakan karet sebagai bahan campuran untuk mengaspal jalan.
"Sudah dicoba dan hasilnya bagus. Tapi pak harganya lebih mahal sedikit. Enggak apa-apa, beli. Saya perintahkan. Enggak apa-apa harga jalan lebih mahal sedikit, tapi kualitas lebih baik," ungkapnya.
Upaya ketiga yang dilakukan pemerintah adalah dengan memaksimalkan sektor industri.
Terkait hal ini, Presiden telah memerintahkan Menteri Perindustrian agar Indonesia tidak terlalu banyak mengekspor produk mentah melainkan produk jadi.
"Kita harus punya pabrik di sini. Sehingga tidak usah jauh-jauh. Karena pasar dunia sukanya mengatur. Kelihatan stok banyak tahan dulu, harga jatuh baru dibeli."
"Sehingga ya itu problem besarnya adalah pasar dunia yang belum normal. Kita ingin industri yang berkaitan dengan bahan baku karet entah ban, sarung tangan, dan lain-lain," paparnya.
Sebelumnya Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan untuk di Sumsel pengolahan karet telah ada di Sembawa.
Sedangkan jika memang nantinya pabrik ban berdiri di Sumsel lokasinya diusahakan berada di dekat pelabuhan.
Dengan adanya pabrik ban di Sumsel ini diharapkan mampu mendorong penggunaan ban lokal dengan bahan dasar karet lokal sehingga membantu secara psikologis petani karet.
Bahkan jika dimungkinkan ke depan akan dibuat Pergub tentang tata niaga karet.
Dan rencanamya ia juga menganjurkan kepada para pegawai untuk menggunakan ban produksi lokal ini paling tidak pada penggunaan kendaraan dinas.
Sementara itu awal Januari lalu, ide brilian Gubernur Sumsel untuk mendirikan pabrik ban di Sumsel sudah mulai menarik minat para investor, salah satunya PT. Yuasa Battery.
Hal itu terungkap saat jajaran komisaris perusahaan tersebut beraudiensi dengan Gubernur Sumsel, Rabu (16/1) di ruang rapat Griya Agung.
Sementara itu, Komisaris PT Yuasa Battery Wandi Wanandi mengungkapkan PT Yuasa Battery saat ini telah memiliki pabrik ban yang berlokasi di Surabaya dan memproduksi ban motor.
"Kami memproduksi ban motor, sebab pengguna kendaraan lebih banyak sepeda motor ketimbang mobil. Selain ban motor kami juga memproduksi ban sepeda, ban mati (ban mainan anak-anak), juga ban lorry (gerobak semen)",ujarnya
Dijelaskan Wandi Wanandi, harga ban ditentukan dari harga bahan bakunya yaitu karet, dengan membeli kepada para pedagang karet. Namun demikian sejauh ini pihaknya mengaku belum menjalin kerjasama dengan pihak perkebunan.
Wandi Wanandi berharap agar di setiap pulau paling tidak ada satu pabrik ban, seperti di Sumsel misalnya. Sementara ini pihaknya masih terus menjajaki kemungkinan untuk bekerjasama dengan pemprov Sumsel untuk mendirikan pabrik ban. (rel)
