Keluarga Korban Salah Tangkap Kasus Bidan Diperkosa Akhirnya Lapor ke Propam Polda Sumsel
Orang tua Ari Ismail alias Haris Mail korban salah tangkap yang dituduh terlibat kasus perkosaan bidan YL akhirnya
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Prawira Maulana
Kasus bidan YL menarik perhatian publik setelah dia mengaku diperkosa dan dirampok lima lelaki tak dikenal di kediamannya Polindes Simpang Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI).
"Kata beliau (Ari), dirinya disuruh dan dipaksa mengakui dia memperkosa. Yang bersangkutan tidak tau dasarnya, dia diambil oleh sekelompok orang, dipaksa mengakui dia memperkosa."
"Bagi saya berpendapat ini dilakukan oknum polisi, gak mungkin preman. Preman nangkap orang bilang 'hei kamu memperkosa dia', tapi mungkin sama preman tadi suruhan."
"Tetapi dia tidak bisa menjelaskan orang-orang tersebut dari satuan mana," ungkap Kapolda.
Kata kapolda, Ari, meski tidak mengetahui dari satuan mana yang menculik dirinya, tapi sempat mengatakan pelaku yang menculiknya polisi dari Polda.
"Sempat dia mengatakan dari Polda. Tetap akan saya sidik. Pak polisi tidak boleh membuktikan dengan cara-cara begitu."
"Kenapa itu tidak boleh, karena setiap kasus harus mengunakan labfor. Karena itu bukti tidak terbantahkan," jelasnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Pol Yustan Alpiani ketika dikonfirmasi enggan berspekulasi mengenai hal tersebut.
"Saya sudah mengecek dan menemui korban di Rumah sakit Bhayangkara dan juga menemui kedua orangtuanya."
"Dari hasil keterangan korban, ia sendiri belum mengetahui siapa yang melakukan, hal tersebut kepadanya" jelasnya.
Saat ini, pihaknya bersama jajaran masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus yang menimpa korban Haris Mail hingga mengalami luka dan harus dirawat di rumah sakit.
"Kami masih melakukan penyelidikan. Sudah ya, itu saja," pungkasnya.
Korban Ari Ismail, yang diduga menjadi korban salah tangkap. Dia diciduk, Kamis (21/2) malam.
Saat itu Ari dan temannya, Dani, mengendarai sepeda motor merasa ada beberapa sepeda motor yang membuntuti mereka.
Tiga pengendara motor menyetop kendaraannya dan menghardik ia dan Hari. Dani lompat dari motor, sementara Ari dimasukan ke dalam mobil.