Berita Palembang
Sampah Menumpuk 2 Hari di Pasar 10 Ulu, Ganggu Pernafasan dan Penghasilan, Hampir Tutup Jalan
Bau menyengat sampah sangat terasa menusuk hidung ketika pertama kali tiba di dekat penggilingan daging bakso di Pasar 10 Ulu Palembang
Penulis: Shinta Dwi Anggraini |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Bau menyengat sampah sangat terasa menusuk hidung ketika pertama kali tiba di dekat penggilingan daging bakso di Pasar 10 Ulu Palembang, Selasa (19/2/2019).
• Video : Selama Saya Hidup Rumah Peninggalan Kapitan Ini Tidak dijual
Bau menyengat itu berasal dari tumpukan sampah yang terlihat berserakan bahkan telah menutupi sebagian jalan tersebut.
Mirisnya lagi, tumpukan sampah yang beraroma tidak sedap itu tepat berada di sekitar lapak pedagang penjual makanan.
Sehingga cukup banyak pedagang yang merasa sangat terganggu dengan banyaknya sampah-sampah tersebut.
• Simulasi Pengamanan Pemilu 2019, Polisi dan Massa Saling Serang di Lubuklinggau
• Buka Seleksi Tilawatil Quran (STQ) OKU Timur, Bupati Kholid Minta Peserta Baca Alquran dengan Baik
"Nah, saya sudah tidak bisa ngomong apa-apa lagi. Bingung mau mengadu sama siapa. Sampah itu bukan cuma mengganggu pernapasan saya, tapi penghasilan juga."
"Ya pikir saja, siap yang mau makan atau ngopi di tempat yang bau sampah seperti ini,"kata Yanto, pemilik warung kopi di pasar 10 Ulu.
Menurut Yanto sampah-sampah tersebut bukan hanya berasal dari seputaran wilayah 10 Ulu saja.
Sampah itu juga berasal dari warga 7 Ulu hingga area 3-4 Ulu dan sekitarnya.
• Menteri Rini Soemarno Setuju Sriwijaya FC Dikelola BUMN, Besok Herman Deru Umumkan Kejutan di Lahat
• Rangkuman Episode 1 Sinetron Cinta Buta, Aulia Buta hingga Fatin Anak Kandung dari Ayah Aulia?
"Kalau dulu ada tempat pembuangan sampah di wilayah 7 Ulu. Tapi sekarang sudah tidak boleh lagi buang sampah di sana. Jadi sekarang, semuanya pindah ke sini,"ujarnya.
Hal senada diungkapkan Rahman, salah satu pedangan di pasar 10 Ulu.
Dikatakannya tumpukan sampah yang dirasa sangat mengganggu itu, karena sudah dua hari mobil Dinas Kebersihan Kota (DKK) tidak beroperasional mengangkut sampah di sana.
• Terkuak Penyebab Irish Bella Putus dengan Giorgino Abraham Karena Hal Ini, Ammar Zoni Bukan Pebinor
• Lirik Lagu Kampanye Jokowi-Maruf Meraih Kemenagan Via Vallen Viral di Sosial Media
"Alasannya kenapa saya kurang tahu. Tapi, kalau pun mereka datang paling hanya dua mobil saja. Itu sama sekali tidak cukup. Tidak semua sampah bisa terangkut. Masih banyak yang sering tersisa,"ucapnya.
"Padahal kami pedagang disini rutin bayar iuran kebersihan Rp.2 ribu setiap hari. Tapi sampah tetap saja tidak ada yang urus,"sambung dia.
Rahman berharap akan ada jalan keluar dari pemerintah guna menuntaskan permasalahan sampah yang dirasa sangat menggangu masyarakat khususnya pedagang dan pembeli di kawasan pasar 10 Ulu.
• Dari Selisih Paham, Keluarga Ini Serang Tetangganya di 16 Ulu, 6 Orang Luka Parah, Ada Ibu Hamil
• Pamit dari Sriwijaya FC, Rangga Pratama: Biar Bangau Terbang Tinggi, Akhirnya Kembali ke Sarangnya
"Tidak masalah, kalau banyak yang buang sampah disini. Tapi bagi pemerintah, tolong sampah-sampahnya dibersihkan setiap hari."
"Jangan ada yang bersisa. Bagaimana pasar ini akan maju, kalau sampahnya saja tidak bisa teratasi,"ungkapnya.
"Tolonglah carikan solusi terbaik bagi kami. Biar masalah ini cepat selesai dan tempat kami mencari nafkah tidak terganggu karena sampah-sampah itu,"tutupnya.
Tribunsumsel.com masih berusaha mengofirmasi masalah ini dengan Dinas Lingkungan dan Kebersihan Kota Palembang.