Berita Palembang
5 Kurir Sabu Jaringan Malaysia Divonis Hukuman 20 Tahun Penjara oleh Hakim Pengadilan Palembang
Lima terdakwa yang ditangkap BNN merupakanjaringan narkoba asal Malayasia-Indonesia yang masuk dari perairan Batam, Kepri lewat Pelabuhan TAA
Penulis: Shinta Dwi Anggraini |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Lima terdakwa kurir sabu seberat 3 kilogram mendapat vonis hukuman 20 tahun penjara.
Sidang digelar di pengadilan tinggi negeri kelas 1 A Palembang, dengan dipimpin ketua majelis hakim Akhmad Suhel, Jumat (15/2/2019).
Lima orang tersebut adalah Iskandar bin Rusli, Subhan, Feri, Heni dan David.
Pada persidangan ditemukan fakta bahwa terdakwa terbukti bersalah mengedarkan sabu.
Terdakwa dijerat pasal Pasal 114 ayat 2 juncto 132 ayat 1.
• Gerakan Uninstal Bukalapak Bak Bola Salju, Tokoh Muda NU ini Bantu Menenangkan, Ini Pendapatnya
• Sungai Lematang Meluap, Akses Penghubung Jalan Pali-Prabumulih Putus, Banjir Capai 1,5 Meter
"Maka dengan ini terdakwa dijatuhi hukuman 20 tahun penjara dan denda Rp1 Miliar subsider 6 bulan penjara," ujar Hakim saat membacakan vonis terdakwa Iskandar.
Kelimanya disidang secara bergantian.
Iskandar bin Rusli hanya bisa tertunduk lemas sembari menggerak-gerakkan jari jemarinya saat hakim menjatuhkan vonis.
Sementara terdakwa Subhan dan Feri terdakwa kurir 3 kg sabu, langsung mengajukan pikir-pikir usai mendapatkan vonis 20 tahun oleh majelis hakim.
Keduanya menjalani sidang bersamaan. Berbeda dengan tiga rekan komplotannya yang lain yaitu Iskandar bin Rusli, Heni dan David yang menjalani sidang secara terpisah.
• Ani Yudhoyono Sakit Kanker Darah, Begini Pesan Menyentuh Ahok Lewat Postingan AHY
• Hasil Pertamina Energi vs Palembang Bank Sumsel Babel : Kalah, Palembang BSB Tertunda ke Grand Final
Dalam persidangan terbukti terdakwa telah mengedarkan 3 kg sabu sehingga majelis hakim yang diketuai Efrata Hepytarigan SH MH menjeratnya dengan pasal 114 ayat 2 juncto 132 ayat 1.
"Bahwa dalam persidangan terdakwa memberikan keterangan yang berbelit-belit dan tidak ada yang meringankan terdakwa kecuali statusnya yang belum pernah terjerat hukum sehingga terdakwa di vonis 20 tahun penjara,"ungkap hakim.
Usai persidangan keduanya langsung meninggalkan ruang sidang dengan wajah lesu.
Sementara David Hartono alias Ono (30) menjadi satu dari lima terdakwa kurir sabu seberat 3 kg dan 5000 butir pil ekstasi yang divonis hakim dengan hukuman 20 tahun penjara.
Saat mendengar putusan hakim, terdakwa hanya terdiam sambil menatap hakim dengan wajah lesu.
"Dengan ini terdakwa David telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah, maka dari itu terdakwa dijatuhi hukuman 20 tahun penjara,"ujar ketua majelis hakim, Achmad Syaripudin SH di pengadilan Tinggi Negeri kelas 1 A Palembang, Jumat (15/2/2019).
• Bacaan Ayat Kursi Latin dan Arab Lengkap dengan Arti (Terjemahan) Serta Keutamaannya
• 9 Aplikasi Nonton Streaming Film, Mulai dari Drama, dan Serial Indonesia dan Internasional Sepuasnya
Saat dibekuk BNN, David sendiri masih berstatus sebagai terpidana kasus serupa dan masih mendekam di Lapas kelas II A Lubuk Linggau.
Diketahui, David merupakan satu dari lima terdakwa yang ditangkap BNN sebagai jaringan narkoba asal Malayasia-Indonesia yang masuk dari perairan Batam, Kepri lewat Pelabuhan Tanjung Api-Api.
Bahkan jaringan ini sampai harus menyewa speed boat untuk membawa narkoba ke Palembang.
Heni Pasarah Terima Putusan
Selain David, anggota jaringannya yang lain yaitu Iskandar, Heni Restiwati, Ferry Haryanto dan Subhan juga turut mejalani sidang dan sama-sama mendapat hukuman 20 tahun penjara dengan denda RP.1 Miliar subsider 6 bulan kurungan.
Terdakwa lain disebut-sebut sebagai kaki tangan David yang dikendalikannya dari balik jeruji besi.
Pada sidang yang digelar secara terpisah itu, hanya terdakwa Heni yang pasrah dan langsung menerima putusan. Sedangkan terdakwa lain langsung mengajukan permohonan pikir-pikir.
• Ikuti Kemeriahan Milenial Road Safety Festival di Baturaja, Pecahkan Rekor Muri dan Hadirkan Artis
• Reaksi Orang Tua Alyssa Daguise Soal Viral Video Putrinya Didorong Jatuh, Al Ghazali Menyesal Berat
"Ya, klien kami ada yang mengajukan pikir-pikir dan ada juga yang langsung menerima,"ujar penasehat hukum Iskandar dan Heni Arif Rahman SH saat ditemui usai sidang.
Sebelumnya, jaringan pengedar sabu di lapas ini terungkap BNN Sumsel dan pihak Bea Cukai, pada Rabu (09/5/2018) lalu.
Dua pelaku ditembak mati, sementara 5 lainnya ditangkap hidup-hidup oleh BNN dan menjalani proses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.