Tahu dan Mie di Dua Pasar di Lubuklinggau 80 Persen Mengandung Formalin

Untuk meminimalisir meluasnya penggunaan formalin, puluhan produsen dan konsumsen mie dan tahu dikumpulkan BPOM

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Prawira Maulana
EKO HEPRONIS/TRIBUNSUMSEL.COM
Afdil Kurnia saat menyampaikan paparan dihadapan produsen dan konsumen tahu dan mie dari Pasar Inpres dan Pasar Bukit Sulap 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis.

 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Untuk meminimalisir meluasnya penggunaan formalin, puluhan produsen dan konsumsen mie dan tahu dikumpulkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Kota Lubuklinggau.

Kurang lebih 60 orang produsen dan konsumen dari pasar Bukit Sulap dan Pasar Instruksi Presiden (Inpres) diberikan pengarahan tentang penyalahgunaan bahan berbahaya pada pangan.

Kepala Kantor Badan POM Lubuklinggau Afdil Kurnia mengatakan sosialisasi ini dilakukan sebagai bentuk perhatian POM Lubuklinggau kepada para pedagang dang konsumen.

"Pertama kali kami turun bulan September mengambil sampel tahu dan mie dari dua pasar yakni Pasar Bukit Sulap dan Pasar Inpres Lubuklinggau," ungkapnya Afdil saat sambutan, Rabu (13/2/2019).

Ternyata 10 dari 12 pedagang tahu dan mie yang diambil sampelnya di kedua pasar itu positif menggunakan formalin. Kemudian bulan oktober pihaknya turun lagi kedua pasar itu.

"Hasilnya masih sama, dan yang menariknya hanya dua pedagang yang tidak menggunakan formalin dan pedagangnya yang itu-itu saja," ungkapnya.

Boleh dikatakan 90 persen mie basah yang dijual di kedua pasar itu positif mengandung formalin dan untuk tahu 80 persen positif mengandung formalin.

"Proses pencampuran formalin ke mie biasanya dicampur saat pengadonan, sedangkan tahu prosesnya pencampuran mie dilakukan diakhir setelah tahu jadi," katanya.

Afdil menuturkan alasan para pedagang mie dan tahu menggunkan formalin karena cepat rusak. Sebenarnya mereka tidak ada niat, tapi karena takut dagangannya rusak tidak menggunakan formalin.

"Masyarakat sebenarnya tidak peduli, karena kami belum menyentuh bahaya formalin, selama ini aman saja, tapi ketika tahu ternyata bahaya sekali," terangnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved