Berita Palembang

Buka-bukaan H Halim, Alasan Banyak Pejabat Hingga Presiden Datang ke Rumahnya, Ini yang Dibicarakan

Sosok Kms (Kemas) H Abdul Hali Ali atau H Halim sudah bayak dikenal masyarakat Sumsel khususnya Kota Palembang.

Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel.com/ Arief B Rohekan
Meski baru tiba di Palembang, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), bersama Gubernur Sumsel Herman Deru, Sabtu (24/11/2018) malam sekitar pukul 21.45 wib, menghadiri silahturahmi dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat se- Sumsel di kediaman Kms H Abdul Halim Ali Jl Dr M Isa Palembang. 

Menurutnya, contoh lainnya selain pejabat penting, dirinya juga akan didatangi Ust Abdul Somad dan Habib Lutfi.

"Ini saya tidak bisa nolak, itulah kira- kira"

"Saat ketemu kita curhat (dengan kepala daerah atau pemerintahan), bicarakan masalah pengusaha dan masyarakat khususnya petani sawit dan karet."

"Sekarang sudah terbukti CPO mulai naik dari Rp 4.800 jadi Rp 5.200. Tapi saya kemukakan kepada mereka masalah- masalah yang ada seperti itulah," jelasnya.

Ketua Pembina Masjid Agung Palembang Kms H Abdul Halim Ali saat menujukkan foto pedagang yang berjualan dihalaman masjid Agung Palembang
Ketua Pembina Masjid Agung Palembang Kms H Abdul Halim Ali saat menujukkan foto pedagang yang berjualan dihalaman masjid Agung Palembang (TRIBUNSUMSEL/ ARIF B ROHEKAN)

Ditambahkan H Halim, ia juga tak menampik bisa dikatakan berusaha untuk ikut menciptakan suasana kondusif di Sumsel khususnya kota Palembang, termasuk kepada ulama juga,

Ia minta tidak ribut, apa persoalannya jangan melakukan caci maki, jangan menyimpang dari Alquran dan Hadits.

"Mereka (datang) tidak minta saran, tapi berbincang- bincang dengan siapa saja.  Seperti pak SBY maupun Bu Ani termasuk almarhum Taufiq Kiemas,"

"Saat bertarung di pemilu. Kita sarankan juga kalau mau cari suara begini, tidak bisa secara langsung (menang) mungkin ada yang tidak kenal, tapi dekati tokoh yang disegani atau sudah kenal masyarakat itu paling didekati," ucapnya.

Diungkapkan H Halim, ia akan terima semua orang yang hendak bersilahturahmi dengannya, tetapi ia hanya pesan kepada mereka jangan untuk berpikir jahat.

Termasuk untuk meminta dukungan ataupun logistik dalam pilkada atau pemilu.

Ia hanya akan memberikan nasehat dan tidak ingin berpihak atau terkelompok, yang nantinya akan menjauhkan dirinya dengan masyarakat yang memiliki perbedaan politik.

"Orang penting, mereka tidak secara terbuka meminta dukungan kepada saya, tapi hanya nasehat ke kita, mulai Bupati/ Walikota hingga Gubernur."

"Mereka tidak minta dukung dan saya jelas tidak bisa dukung mereka, karena besar badan kamu dibanding aku. Hanya kita berikan nasehat juga, ibarat kalau kamu punya tanaman kenapa harus dibuat susah," tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved