Berita Mura

Angka Pengangguran di Musirawas Tahun 2018 Naik 0,43 Persen, Terendah Nomor 5 di Sumsel

Jumlah tersebut mengalami peningkatan bila dibanding tahun 2017 lalu sebesar 2,8 persen atau mengalami peningkatan sebesar 0,43 persen

Penulis: Eko Hepronis |
Tribun Sumsel/ Eko Hepronis
PLH Kasi Statistik Sosial BPS Kabupaten Mura, Clara Tridiana 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis.

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSIRAWAS-Angka pengangguran tahun 2018 di Musirawas (Mura) mengalami peningkatan.

Berdasakan data dari survei angkatan kerja nasional (Sakernas) tahun 2019 yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) Mura, angka penggangguran tahun 2018 sebesar 3.23 persen.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan bila dibanding tahun 2017 lalu sebesar 2,8 persen atau mengalami peningkatan sebesar 0,43 persen

PLH Kasi Statistik Sosial BPS Kabupaten Mura, Clara Tridiana mengatakan penganguran di Kabupaten Mura tahun 2017 menempati posisi ke 4 terendah di Sumatera Selatan (Sumsel).

Tahun 2019 Dinas PSDA Fokus ke Irigasi, Bukan Lagi Masalah Banjir  

Jumadi Diperiksa Polres Banyuasin Karena Alat Sentrum di Kandang Ayamnya Menghilangan Nyawa Pencuri

"Tahun ini meningkat satu tingkat menempati posisi 5 terendah dari 17 kabupaten dan kota di Sumsel,"ungkapnya pada wartawan, Rabu (6/2/2019).

Ia menuturkan, biasanya penyebab naiknya angka pengangguran ini disebabkan karena meningkatnya jumlah angkatan kerja terutama para siswa yang tamat sekolah, namun belum tertampung di lapangan kerja.

"Yang perlu dicermati adalah karena sebagian besar penduduk di kabupaten Mura kurang produktif, hal ini dilihat dari jam kerja normal 36 jam per minggu," tuturnya.

Mengingat kebanyakan usia produktif angkatan kerja yang ada di Kabupaten Mura ini berstatus sebagai pekerja keluarga, tidak dibayar, dan buruh.

Joni Gotong Mayat Selingkuhan Istrinya ke Polsek, Dapati Istri Berduaan di Kamar

Aksi Bupati Konawe Kery Saiful Acungkan Pistol Viral, Teriak Indonesia Indonesia, Ini Penjelasannya

"Contohnya anak dan istri membantu orang tua menyadap karet, jadi yang punya penghasilan kepala keluarga saja, anaknya dan istrinya hanya membantu," terangnya.

Seharusnya langkah yang harus ditempuh untuk menurunkan angka pengangguran, yakni meningkatkan ragam usaha, dengan tersedianya lapangan pekerjaan otomatis pendapatan masyarakat meningkat.

"Di Mura ini rata -rata banyak petani, harusnya hasil pertanian ini diolah menjadi olahan industri, ketika jadi olahan industri dengan sendirinya lapangan pekerjaan tersedia," paparnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved