Berita Muratara

Ketua DPRD Muratara Mengakui Sulit Larang Petambang Emas Liar di Sukamenang Muratara

Semakin marak petambang tanpa izin (Peti) yang mengeruk emas di kawasan PT Dwinad Nusa Sejahterah (DNS) di Desa Sukamenang, Kecamatan Karang Jaya

Tribun Sumsel/ Farlin Addian
Ketua DPRD Kabupaten Muratara Effriansyah 

"Kita tentu mengimbau supaya mereka berhati hati dan yang penting jangan merusak serta mencemari lingkungan," tegasnya.

Daerah ini sudah lama dikenal sebagai kawasan banyak kandungan emas. Sebelum PT DNS secara resmi mengantongi izin usaha pertambangan khusus (IUPK) pada 2007, warga sudah melakukan aktivitas penambangan.

Begitu PT DNS buka dengan mengantongo izin 1000 hektare lahan, warga semakin bergairah karena itu berarti tanah di sana memang mengandung emas.

Kick Off Sumsel Super League (SSL) U-18 dan U-20 Dijadwalkan 16 Februari, Ini Daftar Tim Peserta

Ingat Adellia Adaninggar, Model Cilik Lagu Munajat Cinta Bersama Al Ghazali, Ini Kabarnya Sekarang

Mereka menggali lubang di luar areal perusahaan.

Pada Agustus 2018, PT DNS menghentikan operasional. Banyak lahan sudah terbuka.

Semakin semangat orang-orang berdatangan, bahkan dari Pulau Jawa bersaing dengan warga setempat yang sebagiannya mantan pegawai PT DNS.

Di sinilah warga menambang emas di bekas lokasi tambang PT DNS yang ditnggalkan di Kabupaten Muratara Sumatera Selatan.
Di sinilah warga menambang emas di bekas lokasi tambang PT DNS yang ditnggalkan di Kabupaten Muratara Sumatera Selatan. (FARLIN ARDIAN/TRIBUNSUMSEL.COM)

Jumlah penambang saat ini, menurut Kepala Desa Sukamenang Jamil A Yazer, hampir 5000 orang.

Mereka membentuk kelompok-kelompok yang bekerja setiap hari mengeruk lokasi bekas lubang tambang perusahaan.

Sebetulnya PT DNS tak tutup sepenuhnya. Kamp masih berdiri. Untuk masuk kawasan itu mesti melewati pos sekuriti yang dijaga ketat.

Namun warga tak peduli demi mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

"Kami tidak bisa mencegah mereka melakukan aktivitasnya karena mereka tidak ada pekerjaan lain selain menambang emas secara manual atau tradisional," kata Jamil kepada Tribunsumsel.com.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved