Mayat Wanita Dibakar
Inilah Wajah Asri Otak Pelaku Pembakar Wanita, Pengedar Sabu yang Katanya Kekasih Korban
Empat dari lima tersangka pembunuh, pemorkosa dan pembakar Inah Antimurti sudah ditangkap. Seorang lagi yang belum ditangkap adalah Asri.
Penulis: Prawira Maulana | Editor: Prawira Maulana
Hubungan keduanya justru diketahui pihak keluarga dari rekan-rekan Ina.
"Karena dia (Ina) memang tidak banyak cerita soal urusan pribadi. Sebenarnya Ina orangnya ceria dan ramah. Tapi kalau urusan pribadi Ina tidak pernah mau banyak cerita," ujarnya.
Dalam kesehariannya, keluarga Ina mengenal AS sebagai pribadi yang kurang baik dan memiliki pekerjaan.
Bahkan Jaka juga mendengar bila Asri memiliki pekerjaan menjual barang-barang haram.
"Dia (AS) tidak ada kerjanya, luntang-lantung. Kami dengar dia kerjanya jual sabu. Orang nggak benar dia itu," ujarnya.
Jaka mengatakan, sebelum kejadian tepatnya di hari Jumat, Asri diketahui sering menghubungi Ina. Namun, Ina menolaknya karena ada urusan yang harus diselesaikannya.
Informasi itu didapat pihak keluarga dari teman Ina.
"Teman-temannya yang cerita, kita dengar dari temannya itu," ujar Jaka
Pihak keluarga berharap Asri segera tertangkap dan seluruh pelaku bisa tertangkap dan mendapat hukuman setimpal.
Tak Percaya Ina Berhutang
Keluarga Ina Antimurti (21) perempuan yang tewas dan dibakar di atas spring bed, terlihat pasrah saat melihat secara langsung Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara melakukan rilis perkara di ruang Forensik Rumah Sakit Bhyangkara, Rabu (23/1/2019).
Dengan mata berkaca-kaca menahan tangis, Sasi Karani (27) kakak perempuan Ina, menggandeng ayah kandungnya Soparudin (61) sepanjang rilis berlangsung.
Sempat pula keluarga korban memberikan bogem mentahnya kepada salah seorang pelaku karena sudah tidak sanggup lagi menahan emosinya.
• Kronologi Penangkapan dan Pembakaran Mayat Wanita, Ini Nama Tersangka dan Modusnya
• Fakta Baru, Wanita yang Dibakar di Atas Spring Bed Sempat Diperkosa, 2 Pelaku Masih di Bawah Umur
Pada Tribunsumsel.com, Sasi Karani mengatakan tidak percaya perkataan tersangka yang mengatakan motif pembunuhan dipicu karena alasan utang piutang.
"Adik saya (Ina) orang baik, tidak neko-neko. Bisa saja itu cuma alasan orang-orang jahat itu," katanya menahan tangis.