Ibu membawa Anak Balitanya ke Tempat Karaoke Usai Memukulinya, Tanpa Diketahui Sang Anak Telah Tewas
TRIBUNSUMSEL.COM - Baru-baru ini, seorang bayi perempuan berusia 18 bulan dipukuli tanpa perasaan sampai tewas oleh ibunya yang berusia 17 tahun.
Penulis: Kharisma Tri Saputra | Editor: Kharisma Tri Saputra
Pembedah mayat mengungkapkan bahwa bayi itu mengalami pendarahan di tengkoraknya.
Atau dikenal sebagai perdarahan intrakranial yang membuat polisi percaya bahwa seseorang menabrakkan kepala bayi ke dinding atau dia jatuh di kepala tanah terlebih dahulu.

Sang ibu dan teman-teman serumahnya ditahan oleh polisi dan semuanya mengaku bersalah.
Namun, mereka membela diri dengan mengatakan bahwa bayi itu dirasuki roh jahat dan harus dipukuli untuk membuatnya patuh.
Rupanya, pemukulan telah meningkat sejak Januari 2019 dan mereka akan memukulnya setiap kali dia mulai menangis.
Polisi menggerebek rumah dan menemukan alat pijat punggung, tongkat, dan tabung plastik, yang diyakini digunakan dalam pelecehan anak.
Ayah dan nenek kandung bayi itu syok ketika mendengar berita itu.
“Ayah akan memastikan keadilan dilayani. Saya menyesal tidak membuatmu tinggal bersamaku dan mengizinkanmu melewati semua penderitaan."
"Maaf, kumohon menjadi putri saya di kehidupan selanjutnya. Ayah mencintaimu, ”tulis sang ayah yang berduka di Facebook.
Setelah berita itu keluar, ratusan warga mengepung kantor polisi karena mereka ingin memberi pelajaran kepada para pelaku kekerasan terhadap anak.
Ratusan polisi dikirim ke tempat kejadian karena warga sangat emosional dan tidak mematuhi instruksi.