Berita Sriwijaya FC

Gubernur Herman Deru Dipusingkan Atas Tuduhan Bermain Drama SFC, Ini Jawabannya

Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru memenuhi janjinya untuk menentukan nasib Sriwijaya FC ke depan sebelum tanggal 15 Januari

Penulis: Weni Wahyuny |
ISTIMEWA
Gubernur Sumsel Herman Deru 

Namun setelah dilantik 1 Oktober lalu, 58 persen tidak ada lagi bahkan tinggal 11 persen dan saham Bariyadi hilang 5 persen.

“Oleh sebab itu dalam forum ini saya minta untuk bantulah sebagai pribadi. Sebagai gubernur, saya mohon bantuannya agar masyarakat tetap bangga dengan Sriwijaya FC,”

“Bahkan jam 20.33, sebagai pribadi, kalau memang ini untuk baik, pak Muddai saya minta dengan kerendahan hati mundur dari manajemen. T

egas saya. Saya ingin berhenti konflik ini. Saya tahu ini. Sama dengan tertusuk paku karatan pula,” ungkapnya.

Gubernur Sumsel pula mengajak suporter tak hanya memilki secara moril tapi juga kepemilikan.

“Ada satu jalan keluar yang tak boleh dilakukan, SFC tak boleh bubar. SFC tak boleh ganti nama, SFC tetap tinggal di Palembang, itu satu kesatuan. Ini terlahir untuk masyarakat Sumsel,”

“Sebagai pribadi yang kenal dengan pak Muddai. Saya bukan tidak tahu dengan Pak Muddai, sejak SMP saya tahu Pak Muddai sebagai pengusaha level nasional.

Pas bupati, saya tidak tahu kalau Pak Muddai pemegang saham SFC. Kadang saya berpikir apalah yang dicari Muddai? Itu saat itu.

Nyalon (kepala daerah dan legislatif) tidak, tapi kabarnya rugi terus. Nah, rugi itulah pemasukan kurang pengeluaran besar atau rugi pemasukan besar tapi pengeluaran tidak karuan. Ini mungkin dikaji,” bebernya.

Deru pula dengan tegas agar Muddai melepaskan sahamnya.

“Kesimpulan secara pribadi saya minta sahamnya Pak Muddai untuk dipertanggung jawabkan ke yang berminat cuma jangan buat konflik baru," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved