Gerhana Bulan Total 21 Januari 2019: Ini Dampak yang Bakal Dirasakan

Gerhana Bulan Total pada 21 Januari: Ini Dampak yang Bakal Dirasakan; Gerhana Bulan Total pada 21 Januari: Ini Dampak yang Bakal Dirasakan

TRIBUNSUMSEL.COM/M A FAJRI
GERHANA BULAN - Gerhana bulan total di Palembang, Sabtu (28/7/2018). Gerhana bulan ini merupakan gerhana yang terlama untuk abad ini (TRIBUNSUMSEL/M.A.FAJRI) 

Gerhana Bulan Total pada 21 Januari: Ini Dampak yang Bakal Dirasakan

TRIBUNSUMSEL.COM-
Gerhana bulan yang akan terjadi di awal tahun 2019 ini termasuk peristiwa langit yang cukup spesial, sehingga banyak orang ingin tahu jadwal dan daerah mana yang bisa menyaksikannya.

Dilansir dari laman timeanddate.com, pada tanggal 21 Januari 2019 mendatang fenomena gerhana bulan akan kembali terjadi.

Gerhana bulan ini sebenarnya dapat dilihat dari negara manapun saat malam hari dan langit cerah.

Tapi di beberapa daerah, gerhana bulan akan terlihat secara utuh.
 

Pada gerhana bulan yang akan terjadi 21 Januari 2019 mendatang, wilayah yang bisa menyaksikannya dengan jelas adalah Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, dan sebagian wilayah Asia.

Ilustrasi Supermoon
Ilustrasi Supermoon (The Sun)

Sayangnya, meskipun beberapa wilayah di Asia dapat menyaksikan gerhana bulan ini, ternyata Indonesia bukan salah satu negara yang beruntung bisa menyaksikannya.

Walaupun gerhana bulan pada 21 Januari 2019 mendatang tidak bisa kita saksikan di langit Indonesia, tapi masih ada 2 gerhana bulan yang akan terjadi tahun ini, yaitu pada bulan Februari dan Maret mendatang.

Mungkin saja kita bisa melihat gerhana bulan tersebut.

Gerhana bulan pada 21 Januari 2019 mendatang tampaknya menjadi fenomena yang spesial.

Itu karena gerhana bulan ini disebut juga sebagai fenomena Supermoon.

Supermoon adalah peristiwa langit saat Bulan berada dalam jarak tredekatnya dengan Bumi, dan peristiwa langit ini selalu terjadi saat Bulan sedang dalam tahap purnama.

Ini artinya saat supermoon sedang berlangsung, kita bisa melihat bulan purnama lebih terang dan juga lebih dekat dari biasanya

Sebutan supermoon baru ditemukan pada tahun 1979 oleh richard Nolle, dan peristiwa langit tersebut disebut supermoon kalau bulan berada pada jarak sekitar 90 persen dari titik terdekatnya dengan Bumi.

LIVE VIDEO - Yuk, Lihat Video Siaran Langsung Supermoon dari Berbagai Negara
LIVE VIDEO - Yuk, Lihat Video Siaran Langsung Supermoon dari Berbagai Negara (youtube)

Jarak Bulan yng selalu berubah-ubah ini karena gerakan atau jalur mengorbit Bulan pada Bumi tidak berbentuk lingkaran

Jalur mengorbit Bulan ini ternyata berbentuk oval

Inilah yang menyebabkan Bulan kadang bisa berada di jarak terjauh atapun menjadi sangat dekat dengan Bumi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved