Siswi SMA 10 Jatuh dari Jembatan Ampera
Jenazah Eni Sudah Dibawa ke Muaradua, Hasil Visum Tak Ada Kekerasan
Jenazah Eni Yulansari telah selesai menjalani visum di ruang forensik RS Bhayangkara Palembang, Kamis (10/1/2018).
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
Namun menggunakan nomor milik driver taksi online yang di pesannya untuk pergi ke jembatan Ampera.
"Karena nomornya beda dari biasanya saya tanya, nak ini nomor baru ya, berarti nanti kalau bapak mau hubungi kamu ke nomor ini ya. Terus Eni bilang, jangan pak ini nomor sopir grab car, aku pinjem soalnya Hp ku ketinggalan di kontrakan. Eni bilangnya begitu," ungkap Robinson.
Hal lain yang cukup mengganjal di hati Robinson yakni di telepon genggam milik Eni tidak ada sisa-sisa percakapan yang ditemukan.
Baik di aplikasi WhatsApp maupun SMS, semua isi percakapan sudah dihapus semua.
"Hp Eni kami temukan di rumah kontrakannya. Tapi tidak ada isi chat sama sekali di dalamnya. Itu yang cukup buat saya heran," ujarnya.
Robinson sendiri tahu kabar hilangnya Eni pada Selasa sore.
Kabar tersebut didapatnya dari anggota keluarga yang ada di Palembang.
"Saya sampai Palembang Selasa malam dan terus saja nyari keberadaan Eni. Sampai akhirnya kami dapat kabar kalau dia (Eni) ditemukan tenggelam," ujarnya.
Kini, Robinson beserta keluarga lebih memilih untuk mengikhlaskan kepergian Eni.
Rencananya jenazah Eni akan langsung dibawa ke kampung halamannya di desa Bumi Genap Muara dua Oku Selatan untuk dimakamkan.
"Dari hasil visum dokter tidak ditemukan sama sekali tanda-tanda kekerasan."
"Jadi ya sudahlah, saya dan keluarga sangat berusaha mengikhlaskan kepergian Eni," ujarnya.
Sebelumnya, teman sekolah dan guru SMA Negeri 10 Palembang terakhir kali bertemu Eni Yulansari di hari Selasa.
Rabu, Eni sudah tak masuk sekolah. Diduga Eni melompat dari jembatan Ampera ke Sungai Musi Pada Selasa Malam.
Masih menggunakan seragam sekolah.