Intip Ruang Kerja Presiden Soeharto di Cendana, Ada Barang Peninggalan yang Ditutup Kain Putih
Terlihat dua orang pria seorang memakai kopiah warna hitam, dan dua wanita berjilbab memakaia baju batik ditemani Tutut melihat isi ruang kerja
"Ini Insya Allah akan kami buat menjadi museum karena masyarakat banyak yang minta. Sehingga nanti mereka tahu seperti apa kehidupan Pak Harto," ujar Tutut seperti dilansir SURYAMALANG.com dari artikel di Tribunnews yang berjudul 'Menurut Mbak Tutut, Rumah Soeharto di Cendana Akan Dijadikan Museum', Minggu (29/7/2018).
Tutut berharap dengan menjadikan rumah Cendana sebagai museum, generasi muda dapat mengetahui sejarah kediaman Presiden Indonesia kedua itu.
Bahkan, masyarakat bisa mengetahui ruangan yang sehari-hari digunakan beraktivitas, berkumpul dengan keluarga, ataupun ruangan untuk menjamu tamu kenegaraan.
Meski dijadikan museum, perempuan berusia 69 tahun itu mengatakan rumah itu akan selalu jadi tempat keluarga Cendana berkumpul.
Kegiatan sosial keluarga Cendana juga akan selalu dilakukan di kediaman ini selama Bulan Ramadan.
"Jadi ini mau kita buat museum untuk peringatan, untuk mengingatkan bahwa ini lho rumahnya (Soeharto). Tapi juga masih tetap akan dilakukan untuk kegiatan-kegiatan sosial keagamaan buat warga di ruang ini, di ruang kaca," jelasnya.
Setelah bagian dalam, berikut foto-foto kondisi rumah Cendana bagian luar sebelum nantinya berubah menjadi museum.

Bagian luar depan rumah, telihat pagar kuning yang kokoh menutupi halaman rumah.
Rumah ini tampil dengan suasanya di era tahun 80an yang sering dijumpai di film-film lawas.
Dilengkapi pohon-pohon yang tumbuh tinggi, rumah ini pun terasa asri.

Masuk ke dalam halaman, terdapat halaman yang luas.
Warna hijau tampak mendominasi keseluruhan rumah.
Tak sembarangan orang bisa masuk ke rumah ini, sebuah pos jaga mewajibkan siapapun yang berkunjung untuk lapor.

Namun tak ada kesan mewah yang tampak pada rumah tingkat dua ini jika dibadingkan dengan rumah-rumah mewah saat ini.
