Berita Sriwijaya FC
Sriwijaya FC Targetkan Juara Liga 2, Muddai Madang: Lengkapi Koleksi Juara SFC
Dengan gelar Liga 2 maka akan melengkapi deretan piala yang sudah diseleksi oleh tim yang berhome base di Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) ini
Penulis: Weni Wahyuny |
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sriwijaya FC mulai musim depan melakoni Liga 2. Warga Sumsel berharap tim kebanggaan ini hanya satu musim di Liga 2.
Komisaris Utama sekaligus Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Muddai Madang mengatakan, meski dalam masa yang sulit terutama soal finansial, tim Sriwijaya FC akan diusahakan tetap berjalan.
Manajemen saat ini masih menunggu siapa yang akan membeli saham PT SOM selaku perusahaan yang menaungi klub SFC untuk musim 2019 mendatang.
Bahkan Muddai Madang masih menargetkan tim berjuluk Laskar Wong Kito itu akan menjadi juara di Liga 2.
• Basarnas Kerahkan 2 Kapal dan 1 Perahu Karet Cari Korban Hilang saat Ledakan SPBB di Sungai Musi
• Muddai Madang Blak-blakan, Sudah Lelah dan Tidak Sanggup Lagi Urus Sriwijaya FC
Pertandingan Liga 2 diperkirakan mulai dilaksanakan sekitar Juni 2019.
"Kita akan tetap berusaha agar nanti kompetisi berikutinya di Liga 2. Nanti kita bisa menjadi juara Liga 2 lah," kata Muddai.
Lagipula, sambung Muddai selama Sriwijaya FC berdiri belum ada koleksi dari Liga 2.
Dengan gelar Liga 2 maka akan melengkapi deretan piala yang sudah diseleksi oleh tim yang berhome base di Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) itu.
"Targetnya begitu (juara Liga 2) supaya kita juga punya piala Liga 2. Itukan koleksi juga," jelaskan.
Tidak usah heran, Muddai menjelaskan klub di Inggris itu banyak juara Liga Premier yang degradasi ke Liga 2.
• Inilah Syarat Bayi Baru Lahir Bisa Ditanggung BPJS Kesehatan, Tak Perlu Keluar Biaya Tambahan
• Fakta-fakta Mahasiswa Bidar Korban Kecelakaan, Helm Hancur dan Ditemukan Jejak Ban Mobil di Darah
Misalnya Blackbourne Lovers. Termasuk Manchester City, Notingham Forest di divisi 2.
"Italia, Napoli, Juventus pernah, Genoa pernah. Biasa lah, ini kan liga tiap tahun ada. Turun naik biasa. Kalau bisa bertahan terus. Tapi adakalanya naik turun itu kan biasa. Namanya dinamika, dinamis," terang Muddai.
"Kan kita (SFC) sudah berusaha, contoh lawan Persija, itu sudah sakit sekali kekalahannya," lanjutnya.
Muddai mengungkapkan banyak faktor penyebab Sriwijaya FC terdegradsi. Muddai pun meminta maaf karena SFC dapat turun ke Liga 2.
"Banyak faktor kita terdegradasi. Saya tidak mengatakan ini sudah diatur dari orang luar, tidak begitu. Tapi dugaan-dugaan boleh saja karena banyak hal-hal yang janggal."
"Cuma ya sudahlah, ini faktanya kita terdegradasi bukan mencari pembenaran. Yang penting kita sadari dan lakoni liga 2 nanti dengan target juara liga, dengan catatan bila ada nanti yang baru ingin mengurusnya," ucapnya.
"Karena saya sendiri sudah bukan jenuh tapi berat buat saya. Saya harapkan nanti ada saudara kita teman kita atau Pemda melalui BUMD atau institusi yang dimiki karena ini nggak boleh menyalahi aturan."
"Saya terbuka, buat saya yang terpenting adalah apabila akan ada yang diambil alih terkait dana pemerintah, kita nggak minta dibayar secara komersil. Kecuali kalau investor swasta itu hitungan komersil," bebernya.