Natal dan Tahun Baru
Sidak Tim Gabungan di Lubuklinggau Ungkap Penyebab Harga Telur Naik
Jelang natal dan tahun baru 2019, tim gabungan menggelar inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar dan SPBU di Lubuklingau
Penulis: Eko Hepronis |
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis.
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU-Jelang natal dan tahun baru 2019, tim gabungan menggelar inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Lubuklinggau, Rabu (19/12/2018).
Sidak dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagrin), Bulog, Polres Lubuklinggau, Kodim 0406 Lubuklinggau, Mura, Muratara, Pertamina, Hiswana Migas dan Pol PP kota setempat.
Hal itu dilakukan untuk memastikan pasokan sembako dan bahan bakar mencukupi hingga pergantian tahun mendatang.
Sidak dibagi menjadi dua tim, tim satu memantau sejumlah SPBU dan Agen Elpiji.
Lalu tim kedua memantau harga bahan pokok dipasaran
• Mengenal Sosok Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara, Anak Petani Sempat tak Bisa Ambil Ijazah
• Pergoki Orang Tua Bertengkar, Anak Tora Sudiro Sebut Ayahnya Perna Jalan dengan Perempuan Tak Jelas
Kadisdagrin Kota Lubuklinggau HM Dayat Zaini mengatakan, ada sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan diantaranya bawang merah, telur, dan daging ayam.
Sementara harga beras dan daging sapi tidak mengalami kenaikan.
"Kenaikan harga telur ayam karena ada keterlambatan proses distribusi. Sebab di Padang ada jalan yang putus, itulah sebab ada kenaikan harga. Kalau telur naiknya Rp 1.500 rupiah," terangnya.
Sementara Sekretaris Disdagrin Kota Lubuklinggau Hasandri yang melakukan sidak di SPBU dan sejumlah agen elpiji mengatakan antrian panjang di karenakan telatnya pasokan dari Palembang.
"Pasokan perharinya 8 KL tapi karena ada keterlambatan akhirnya antrian panjang sampai ke bahu jalan, memang bisa penambahan jadi 16 KL tapi tergantung kafasitas SPBU masing-masing," ujarnya.