Berita Palembang

Wanita Ini Menangis di Polda Sumsel Minta Pengusutan Kematian Juheri Kusnadi di LP Muaraenim

Puluhan pengunjuk rasa mendatangi Polda Sumsel, Kamis (6/12/2018), menyuarakan keadilan untuk saudara mereka Juheri Kusnadi yang wafat di LP Muaraenim

Penulis: Yohanes Tri Nugroho |
Tribun Sumsel/ Yohanes Tri Nugroho
Puluhan pengunjuk rasa mendatangi Polda Sumsel, Kamis (6/12/2018), menyuarakan keadilan untuk saudara mereka Juheri Kusnadi yang wafat di LP Muaraenim 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Johanes Tri Nugroho

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Puluhan pengunjuk rasa mendatangi Polda Sumsel, Kamis (6/12/2018).

Mereka menyuarakan keadilan untuk saudara mereka Juheri Kusnadi yang wafat di Lembaga Permasyarakatan (LP) Muaraenim pada 15 November 2018.

Massa yang datang tidak hanya pria, tetapi ada juga wanita. Beberapa dari mereka tampak menangis sambil memegang foto luka-luka di tubuh Juheri Kusnadi.

"Kami minta keadilan dan pengusutan tuntas atas kematian saudara kami yang tak wajar," ungkap koordinator aksi, Feri dalam orasinya.

Juheri Kusnadi merupakan seorang tahanan Polsek Rambang Dangku yang dititipkan Lembaga Permasyarakan (LP) Muara Enim.

Juheri Kusnadi meninggal pada tanggal 15 November 2018 lalu.

Mengenal Sosok H Halim, Orang Kaya di Sumsel Sering Dikunjungi Presiden dan Banyak Tokoh Nasional

Abah Toyib Jawara Palembang, Jangan Coba-coba Minta Bantuannya Jika Terjerat Ini

Ia sebelumnya terlibat pertengkaran dengan kepala desa setempat karena persoalan utang piutang.

Juheri kemudian diamankan anggota Polsek pada 27 Oktober 2018 lalu.

Juheri sempat mendekam di balik jeruji tahanan polsek selama enam hari hingga pada 6 November, Ia dipindahkan ke Lapas Muaraenim.

"Pada tanggal 7, keluarga hendak menjenguk ke polsek, namun pihak Polsek menyampaikan Yuheri sudah di pindahkan ke lapas," katanya Feri.

Tradisi Unik Suku Anak Dalam Buang Sial, Selalu Berpindah Rumah Setiap Ada Keluarga Meninggal

Ungkap Permainan Mafia Skor, Kapten Sriwijaya FC Kabarnya Dipanggil Komdis PSSI

Keluarga pun selanjutnya kesulitan untuk menjenguk selama tiga hari yakni tanggal 8,9 dan 10, November.

Baru tanggal 12 keluarga bisa menjenguk. Ternyata diketahui telah dalam kondisi sekarat.

"Korban sempat masuk ke rumah sakit pada tanggal 13 dan 14 hingga akhirnya wafat, pada tanggal 15 November 2018, " tegasnya

Tubuh Yuheri mengalami luka disekujur tubuh mulai di kepala, leher, pinggang terdapat luka memar.

Bahkan kedua kaki dan tangannya patah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved