Hipertensi Serang Lima Organ Penting, Bahkan Bisa Hilang Ingatan
Hipertensi atau yang kita kenal dengan Tekanan darah tinggi ialah kondisi dimana tekanan darah di dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Hipertensi atau yang kita kenal dengan Tekanan darah tinggi ialah kondisi dimana tekanan darah di dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat.
Apabila tidak ditangani lebih lanjut, hipertensi kronis dapat menyerang organ penting pada tubuh yang berakibat kematian.
• Daftar Nama Fasilitas Kesehatan, Klinik, dan Rumah Sakit Kerjasama dengan BPJS Kesehatan Prabumulih
• 6 Gejala Serangan Jantung ini Cuma Terjadi pada Wanita, Satu Diantaranya Sakit Perut, Waspada!
• 5 Manfaat Daun Kelor Bagi Tubuh (Kesehatan), Mulai dari Kecantikan, Mata, Kanker, Hingga Diabetes
"Jadi hipertensi ini dapat menyerang lima organ tubuh yang disebut dengan kerusakan organ, diantaranya saraf dan otak, jantung, mata, ginjal, dan pembuluh darah atau yang biasa kita kenal dengan penyumbatan pembuluh darah," Ujar DR. Dr. H. Zulkhair Ali, SpPD, K-GH, FINASIM
Lebih lanjut ia mengatakan apabila hipertensi telah menyerang organ tubuh maka dapat berakibat seperti Struk, gagal jantung, retinopati atau kerabunan pada mata serta pendarahan di mata.
Batasan seseorang untuk di diagnosis sebagai penderita tekanan darah tinggi apabila tekanan darahnya lebih dari atau sama dengan 140/90 milimeter merkuri (mmHg).
Dengan gajala awal atau yang paling sering di alami yaitu sakit kepala bagian belakang.
Apabila pada bagian belakang leher atau tengkuk terasa berat, itu bisa menjadi salah satu tanda hipertensi.
Gejala ini hanya terjadi berkisar 40-50 persen pasien.
Tapi untuk beberapa kasus ada yang tidak merasakan sakit pada bagian tengkuk namun tetap terindikasi hipertensi.
"Kadang-kadang justru yang tanpa gejala juga bisa terindikasi hipertensi."
"Untuk tingkat yang sudah sangat berat itu disebut hipertensi krisis dengan tekanan darah mencapai 180/90 (mmHg) dan bisa sampai hilang ingatan bahkan pingsan yang mengakibatkan struk atau kerusakan organ lainnya," jelasnya.
Keturunan dan Gaya Hidup
Adapun Faktor yang mempengaruhi hipertensi secara umum terbagi menjadi 2 yaitu faktor genetik atau keturunan dan gaya hidup.
"Faktor genetik pada salah satu orang tua itu berkisar 25 persen, sedangkan kalau ayah ibu terdiagnosa hipertensi, kemungkinan sang anak terkena hipertensi meninggkat menjadi 40 persen."
"Dan yang faktor yang sangat mempengaruhi ialah gaya hidup, seperti pola makan, terlalu banyak konsumsi garam dan obesitas," jelasnya