Berita Ogan Ilir

Oprit Jembatan Penghubung Desa Jagaraja dan Desa Ulak Segelung Indralaya Sudah Sepekan Ini Longsor

Oprit jembatan penghubung dua desa di Indrayalaya Kabupaten Ogan Ilir (OI) sejak hampir sepekan terakhir longsor.

Sripo/ Beri Supriyadi
Akibat guyuran hujan menyebabkan kondisi Oprit jembatan longsor di Desa Jagaraja Kecamatan Rantau Panjang Kabupaten Ogan Ilir. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA-Oprit jembatan penghubung dua Desa di Kabupaten Ogan Ilir (OI) sejak hampir sepekan terakhir longsor.

Oprit jembatan adalah timbunan tanah atau urugan di belakang abutment yang dibuat sepadat mungkin untuk menghindari penurunan.

Meski tak luas namun beberapa hari terpantau melebar karena adanya hujan.

Berdasarkan pantauan, sampai saat ini, Minggu (2/12/2018), belum ada tanda-tanda perbaikan oleh pihak terkait.

Titik longsor oprit jembatan yang menghubungkan antara Desa Jagaraja Kecamatan Rantau Panjang dengan Desa Ulak Segelung Kecamatan Indralaya tersebut, dikhawarirkan melebar.

Apalagi badan jalan jembatan tersebut masih dilintasi oleh kendaraan roda dua milik warga setempat.

Inilah Deretan Selebriti yang Ikut Reuni 212 di Monas, Teuku Wisnu Ikut Orasi Hingga Arie Untung

Pesan Mantan Presiden Jomblo untuk Para Single Agar Segera Menikah Seperti Dirinya

Karena selama ini, badan jalan jembatan itu merupakan satu-satunya akses yang diperuntukkan bagi petani Desa Jagaraja untuk mengangkut hasil pertanian berupa padi.

Oleh karena itu, masyarakat Desa Jagaraja sangat berharap agar jalan tersebut segera diperbaiki.

Kalau tidak segera diperbaiki. Maka, akses jalan penghubung bisa terputus tergerus longsor, apalagi saat ini musim hujan.

Tentu akan sangat menyulitkan bagi masyarakat untuk mengangkut hasil pertanian berupa padi apabila badan jalan jembatan itu terputus.

"Kalau putar arah, jarak tempuh cukup jauh," kata Dandi (30), warga Rantau Panjang yang biasa melintas.

Sementara itu, menurut Nasyanto Kepala Desa Jagaraja, jalan yang berukuran lebar enam meter dengan panjang lebih kurang lima meter itu dibangun sejak dua tahun yang lalu itu menggunakan dana APBD.

Fisik bangunan badan jembatan terbuat dari bahan plat besi.

Pada bagian oprit jembatan tidak adanya penahan.

KPK Monitor Langsung Restoran dan Hotel di Prabumulih yang Curang Bayar Pajak

7 Fakta Norman Kamaru, Jarang Diketahui Usaha Bubur Bangkrut Hingga Disebut Orang Tercerdas di Dunia

"Jadi apabila hujan, tentu saja menyebabkan bagian oprit jembatan tergerus longsor. Mengingat, pada bagian bawah jembatan terdapat aliran anak sungai," ujar Kades Jagaraja.

"Karena jalan jembatan tersebut selama ini dimanfaatkan oleh warganya untuk mengangkut hasil pertanian berupa padi. Dengan kondisi demikian, tentu akan menyulitkan bagi para petani," harap Kades.

Wakil Rakyat DPRD Kabupaten OI Suharmawinata yang berasal dari Dapil Rantau Panjang saat dikonfirmasi menuturkan, pihaknya telah mendesak Kepala Dinas PU Perkim Pemda Kabupaten OI Ir Juni Eddy untuk segera mengucurkan dana penyangga untuk upaya perbaikan oprit jembatan.

"Dana penyangga itu telah dianggarkan melalui APBD, jumlahnya pun tergolong tidak sedikit Rp 5 - 10 Milyar."

"Kemana larinya dana tersebut, kalau tidak segera dikucurkan untuk perbaikan jalan poros yang rusak. Jadi kami mendesak kepada Dinas PU Perkim untuk segera memperbaiki bagian oprit jembatan Desa Jagaraja yang mengalami longsor," ujar Suharmawinata.

Kadis PU Perkim Ir Juni Eddy menuturkan pihaknya akan segera memerintahkan staffnya untuk mengecek ke lokasi

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved