Berita Palembang
Banjir di Palembang, Kepala Dinas PUPR Ahmad Bastari Ungkap Fakta Penyebab Banjir dan Solusinya
Acara ngopi bareng bung FK "212 kita waspada banjir" di Lord Cafe & Resto, Minggu (2/12/2018) mengungkap sejumlah fakta tentang banjir Palembang
Penulis: Arief Basuki Rohekan |
"Master plant kita ada 77 kolam rentensi namun saat ini baru 27 kolam, mengingat kita kesulitan akan letak lahannya, karena yang ditawarkan tidak bisa menjadi solusi untuk tampungan air."
"Tetapi pada 2018 ada 3 titik lahan yang dibebaskan dan 2019 siap dilaksanakan untuk dikerjakan," tandasnya.
Ditempat yang sama, Kepala BBWS Sumatera VIII Suparji menyatakan, pihaknya selaku perpanjangan tangan dari Dirjen PU untuk didaerah, memiliki tugas bukan hanya banjir tapi juga ketahanan pangan, energi dan air.
Suparji menerangkan, wilayah kota Palembang merupakam daerah "klep", dimana dataran dengan sungai musi tidak jauh beda sekitar 2 m kurang, sehingga rawan banjir, jika laut pasang dan hujan turun deras.
Namun pihaknya sudah melakukan berapa langkah untuk menekan banjir yang ada, yaitu menyediakan 6 pompa air di sungai bendung yang bisa memompa air rata- rata 6 m2 per detik,
Serta perluasan kolam retensi di Mako Brimob Polda Sumsel, yang tahun ini selesai dan akan diperdalam lagi serta terintegrasi ke sungai Sekanak.
"Kita juga berharap drainase yang ada harus terintegrasti, karena air mengalir ditempat yang rendah," tuturnya.
Anggota TKPSDA WS MSBL Kamlan Jamseri menyatakan, pihakmya hanya melakukan pendekatan non struktural, dan pihaknya mengawal serta memberikan rekomendasi ke BBWS Sumatera VIII, untuk bisa mengurangu resiko banjir yang ada.
"Rekomendasi kita, terus berupaya menekan sekecil- kecilnya akibat banjir, baik korban jiwa maupun material. Sebab kalau mencegah saya rasa tidak mungkin," pungkasnya.