Breaking News

Mayat Perempuan Dalam Lemari di Mampang

Mayat Wanita Dalam Lemari, Sehari Sebelum Meninggal Telepon Kangen Ingin Pulang dan Rajin Kirim Uang

Ciktuti Iin Puspita korban pembunuhan di Mampang, sehari sebelum kejadian pembunuhan ternyata sempat berkomunikasi dengan keluarganya di OKU Selatan

ISTIMEWA
Suasana di rumah duka tempat disemayamkannya jenazah Ciktuti Iin Puspita di Desa Gunung Terang OKU Selatan. Jenazah baru saja tiba, Kamis (22/11/2018). Ciktuti Iin Puspita korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan di dalam lemari di kamar kos Jl Mampang Jakarta. 

TRIBUNSUMSEL.COM, OKUSELATAN-Korban pembunuhan yang disimpan dalam lemari atas nama Ciktuti Iin Puspita merupakan warga OKU Selatan, Sumsel.

Ciktuti Iin Puspita sehari sebelum kejadian pembunuhan ternyata sempat berkomunikasi dengan keluarganya di OKU Selatan.

Hal itu diungkapkan pihak orangtua, nenek dan adik korban ketika menunggu kedatangan Jenazah Korban yang tiba sekitar pukul 11.30. di Desa Simpang Aji, OKU Selatan, Kamis (22/11/2018).

Menurut adik korban Sri Wahyuni, kakaknya tersebut sempat berjanji dengannya akan mengajak berjalan-jalan ke sejumlah lokasi wisata.

Namun belum sempat mewujudkan janjinya korban sudah meninggal dunia akibat kekejaman kedua rekannya.

Sedangkan menurut keterangan bapaknya Hari Suud, Ciktuti sejak usia enam tahun bersama adiknya sudah ditinggal oleh ibunya.

Baca: Sosok Ciktuti Iin Puspita, Sulung dari 5 Bersaudara, Pemakamannya Dihadiri Ratusan Warga

Baca: Indonesia Tersingkir dari Piala AFF Suzuki 2018, Netizen Penuhi Kolom Komentar IG Luis Milla

Ciktuti diasuh oleh neneknya yang rumahnya tidak berada jauh dari rumah mereka.

Ciktuti kata Suud, kerapkali mengirimkan uang untuk membantu orangtua dan adiknya mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Bahkan setiap tahun terutama saat hari raya Idul Fitri korban selalu pulang kampung untuk menemui keluarganya.

"Kami mengetahui pekerjaannya di tempat hiburan. Sering pulang setiap ada waktu. Ciktuti putus sekolah sampai SMP karena keterbatasan biaya," kata Suud.

Satu hari sebelum meninggal yang diperkirakan dibunuh pada Minggu, Korban sempat menghubungi keluarganya di Muaradua.

Ciktuti bercerita ingin pulang dan mengaku kangen dengan keluarga dan ingin segera pulang.

Namun setelah komunikasi terakhir, keluarga korban yang ada di OKI mendapat kabar Ciktuti sudah meninggal.

Suud mengaku sempat tidak percaya.

Baca: Heboh Mayat dalam Drum di Bekasi, Pelaku Sudah Mengenal Dufi Terbukti Dari Pesan Ini

Baca: Raisa Mundur dari Panggung Musik, Hamish Daud Tulis Kalimat ini di Konser Terakhir Sang Istri

Suud mencoba menghubungi ponsel anaknya, namun tidak aktif.

Nomor itu juga tidak bisa dihubungi hingga akhirnya dirinya mendapat kabar anaknya benar-benar menjadi korban pembunuhan.

Isak Tangis Iringi Pemakaman

Isak tangis keluarga pecah saat jenazah Ciktuti Iin Puspita yang ditemukan tewas di dalam lemari beberapa waktu lalu tiba di rumah duka Desa Gunung Terang Kecamatan Buay Sandang Aji Kabupaten OKU Selatan,  Sumsel, Kamis (22/11/2018).

Ciktuti Iin Puspita (22) menjadi korban pembunuhan di Jalan Mampang Prapatan VIII Gang Senang Kompleks Bapenas RT 03 RW 01, Tegal Parang, Selasa (20/11/2018), dimakamkan di kampung halamannya.

Isak tangis keluarga mengiringi pemakaman Ciktuti Iin Puspita di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Gunung Terang Kecamatan Buay Sandang Aji Kabupaten OKU Selatan.

Sebelumnya, pihak keluarga menjemput korban di Rumah Sakit Jakarta dengan menggunakan mobil ambulan dari Kota Muaradua OKU Selatan.

Camat Buay Sandang Aji (BSA) Kabupaten OKU Selatan, Kosim mengatakan pihak keluarga melakukan penjemputan terhadap mayat korban yang tiba di rumah duka siang ini.

Baca: Masyarakat Muara Enim Sambut Meriah Herman Deru, Deru Kaget Tol Palindra-Muaraenim Tembus 2 Jam

Baca: Begal Beraksi di Jakabaring, Lusiana Pasrah Serahkan Sepeda Motor dan Uang Belanjaan Rp 1 Juta

"Saya baru saja pulang dari pemakaman, almarhum tiba siang ini langsung dimakamkan di TPU Desa setempat. Sebelumnya dilakukan penjemputan oleh pihak keluarga, dengan membawa ambulan dari Muaradua,"ujar Camat Buat Sandang Aji (BSA).

Dwi Indah Lestari, adik perempuan nomor dua Ciktuti Iin Puspita mengatakan, saudaranya tiba di rumah duka sekitar pukul 10.30, kemudian langsung dimakamkan sekitar pukul 11.30 WIB.

"Tiba dari Jakarta pukul 10.30, tidak lama setelahnya sekitar pukul 11.30 langsung dimakamkan,"ujar Dwi.

Proses pemakaman yang dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Gunung Terang yang disaksikan ratusan warga setempat.

Baca Berita Selengkapnya di edisi cetak Tribun Sumsel, Jumat (23/11/2018)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved