Mayat Perempuan Dalam Lemari - Ayah Jemput Jenazah Ciktuti Iin Puspita Pulang ke OKU Selatan
Suud bersama tiga kerabat dari Muaradua, OKU Selatan, bergegas berangkat ke Jakarta.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kabar pembunuhan Ciktuti Iin Puspita (22), yang mayatnya ditemukan di lemari di rumah kos kawasan Mampang, Jakarta Selatan, membuat ayahnya, Suud (43) terpukul.
Suud bersama tiga kerabat dari Muaradua, OKU Selatan, bergegas berangkat ke Jakarta.
Suud memastikan itu benar putri sulungnya yang merantau ke Jakarta sejak tiga tahun yang lalu setelah melihat jenazah di RS Fatmawati, Jaksel.
Kusman, kerabat yang mendampingi Suud di Jakarta, mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada polisi karena telah menangkap dua pelaku, sepasang kekasih Yulius (24) dan NR (17).
"Kami serahkan proses hukum ke polisi," kata, Rabu (21/11) malam.
Menurut dia, jenazah sudah diotopsi dan dimandikan.
"Jenazah sudah dimasukkan ke peti dan malam ini juga kami bawa pulang untuk dimakamkan di dusun," katanya.
Iin merupakan warga Desa Gunung Terang Dusun 2 Simpang Aji, Kecamatan Buay Sandang Aji, OKU Selatan.
Kepala Desa Gunung Terang, Sepran, mengatakan, Iin masih ber-KTP Sumatera Selatan.
Dia sudah memastikan ini lewat info dari Disdukcapil Setempat.
Sepran mengatakan, sempat kaget mengetahui identitas mayat perempuan yang ditemukan dalam lemari adalah warga desanya.
"Saat itu ada kepala dusun memberi tahu saya," katanya.
Kemudian ia mencari kebenaran informasi tersebut. Mulai dari mendatangi keluarga korban dan lewat pemberitaan.
Menurut Sepran, orangtua Iin sudah berpisah. Ayahnya tinggal di Desa Gung Terang, sedangkan ibunya di Belitang, OKU Timur.
Camat Buay Sandang Aji OKU Selatan, Muhammad Kasim memastikan bahwa Ciktuti Iin Puspita (22) adalah benar warganya.
"Saat ini saya masih di Muaradua. Sebentar lagi saya akan berangkan ke rumah keluarga korban," kata Kasim yang dihubungi Tribunsumsel.com, Rabu siang.
Kasim mengatakan jenazah korban saat ini tengah dijemput keluarga dan akan dibawa ke kampung orangtuanya.
Kasim bercerita ia pertama kali mendapat kabar bahwa korban merupakan warganya dari anggota kepolisian.
"Kebetulan tadi saya ada pertemuan di Polsek Sandang Aji. Di sana saya diberi tahu kabar ini," katanya.
Menurutnya, kedua pelaku yang ditangkap sama sekali pihak keluarga tidak ada yang mengenal.
Adik tiri Ciktuti, Indah mengatakan, pihaknya merasa kehilangan atas meninggalnya Ciktuti.
"Saya dengan mbak (Ciktutik) adik beradik tiri, kami satu bapak lain ibu," ungkapnya.
Indah menyatakan, meninggalnya Ciktuti diketahui setelah beredar berita tentang penemuan mayat wanita di kos-kosan. Tak disangka, mayat tersebut adalah kakak tirinya.
"Iya viral di media sosial maupun berita, sampai sekarang kami terus memantau perkembangan pemberitaan ini," jelasnya
Menurutnya, kedua pelaku yang ditangkap sama sekali pihak keluarga tidak ada yang mengenal. Indah memastikan, kedua pelaku pasti ada kaitan dengan Ciktuti.
"Saya tidak kenal, tapi kami yakin pelakunya itu kawan dekat mbak, kami minta kepada pelaku untuk dihukum setimpal," jelasnya.
Sementara Edy Daya, warga satu desa dengan Iin yang mendampingi keluarga korban di Jakarta mengatakan, Iin sudah tiga tahun tinggal di Jakarta.
"Saya dimintai bantuan. Kebetulan memang kami satu dusun," katanya saat dihubungi Tribunsumsel.com.
Edy mengatakan, keseharian ayah korban bekerja sebagai pengrajin kusen kayu.
Edy bersama dua rekannya, Makmun Murod dan Alam Sutra, ikut menunggui otopsi sampai memindahkan jenazah ke ambulans gratis milik anggota DPRD Sumsel asal OKUS, Iwan Hermawan, untuk dibawa ke Muaradua.
Polisi menyerahkan jenazah Ciktuti Iin Puspita kepada pihak keluarga. Polisi juga menyelesaikan segala proses pembiayaan selama korban ditangani di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.
"Melakukan penyerahan jenazah korban, barang milik korban di tubuh jenazah dan penyelesaian biaya administrasi RS karena keluarga korban tidak mampu," kata Kasat Reskrim Polres Jaksel Kompol Andi Sinjaya Ghalib.
Andi mengatakan pihaknya juga memberikan bantuan kepada keluarga korban. Selanjutnya korban akan dimakamkan di kampung halamannya di Sumatera Selatan.
"Pemberian tali asih bentuk empati dari Polres Jaksel kepada keluarga korban selanjutnya jenazah dibawa kembali ke kampung halaman korban di Muara Dua Sumsel, keluarga korban mengucapkan terima kasih kepada Polri Khususnya Polres Jaksel atas bantuan dan simpatinya," ujarnya. (pma/sp/zak/ang/tribun jambi/tribunnews/)