Maulid Nabi Muhammad SAW
Tradisi Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Ini Deretan Menu Makanan Khasnya
Di berbagai daerah di Indonesia memiliki cara dan tradisi yang beragam untuk menyambut perayaan Maulid Nabi
Di berbagai daerah di Indonesia memiliki cara dan tradisi yang beragam untuk menyambut perayaan Maulid Nabi, termasuk juga menyiapkan makanan khas yang disediakan pada perayaan maulid Nabi.
TRIBUNSUMSEL.COM - Maulid Nabi 2018 jatuh pada 20 November 2018, Selasa esok hari.
Di berbagai daerah di Indonesia memiliki cara dan tradisi yang beragam untuk menyambut perayaan Maulid Nabi, termasuk juga menyiapkan makanan khas yang disediakan pada perayaan maulid Nabi.
Tribun Travel merangkum 6 makanan tradisi dari berbagai daerah di Indonesia ketika merayakan Maulid Nabi setiap tahunnya.
Ampang Maulid yang berasal dari Kudus ternyata berbeda dengan ampyang di daerah lain.
Ampyang di daerah lain seperti Wonogiri terbuat dari kacang yang dimasak dengan gula Jawa, namun di Kudus tradisi Ampyang Maulid adalah gunungan nasi kepal yang diarak.
Nasi kepal tersebut berisi lauk dan sayuran yang dibungkus daun jati, dan dilengkapi dengan kerupuk ampyang atau kerupuk warna-warni khas Kudus
2. Kuah Beulangong khas Aceh
Pada saat merayakan Maulid Nabi, masyarakat Aceh memasak Kuah Beulangong, satu makanan khas kota Serambi.
Kuah Beulangong adalah kuah kari kambing yang dimasak ke dalam beulangong, yakni belanga yang berukuran sangat besar.
Kuah beulangong terdiri dari daging kambing dicampur dengan nangka muda.
3. Endog-endogan khas Banyuwangi
Ketika merayakan Maulid Nabi, Masyarakat Banyuwangi mempunyai tradisi khusus yakni Endog-endogan.
Endog-endogan adalah tradisi mengarak bunga telur yang sudah dihias dengan bunga kertas dan ornamen menarik lainnya, lalu ditancapkan di batang pisang.
4. Sumpil khas Kaliwungu