Driver Taksi Online Hilang di Palembang - Akbar Sempat Ancam Bunuh Fran dan Acun
Keberadaan mobil Daihatsu Sigra warna hitam milik korban driver Grabcar korban perampokan, Sofyan, akhirnya ditemukan petugas.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Keberadaan mobil Daihatsu Sigra warna hitam milik korban driver Grabcar korban perampokan, Sofyan, akhirnya ditemukan petugas.
Mobil tersebut ditemukan di wilayah Kabupaten Kerinci yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Mobil korban ditemukan dengan posisi terparkir di pinggir jalan tanpa ada seorang pun di lokasi penemuan.
"Mobil korban sudah ditemukan di Kerinci berbatasan Padang. Saat ini sedang dalam perjalanan untuk dibawa ke Palembang."
"Mobil ditemukan di pinggir jalan dan tidak ada orang," ujar Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Yoga Baskara, Jumat (16/11).
Ketiga pelaku kini sudah diamankan yakni Ridwan alias Ridho (42), Frans (16), dan Acun (21).
Untuk tersangka Ridwan, petugas terpaksa memberikan tindakan tegas dengan menembak kedua kaki tersangka.
Karena selama dalam pengembangan petugas, tersangka Ridwan memberikan keterangan yang berbelit-belit.
Sedangkan untuk tersangka Frans dan Acun, kini masih dalam pemeriksaan petugas penyidik.
"Mayat korban itu kami temukan yang jaraknya lima meter dari jalan tanah."
"Itu pun ditemukan atas informasi masyarakat yang pernah mencium bangkai di lokasi."
"Kalau tersangka RD itu mengaku lupa untuk menunjukan lokasi membuang mayat korban," ujar Yoga.
Terkait satu pelaku lainnya yakni diketahui bernama Akbar (33), Yoga menegaskan, pelaku yang berinisial AK itu masih dalam pengejaran petugas.
Dari keterangan ketiga pelaku, pelaku AK merupakan otak dari aksi perampokan disertai pembunuhan terhadap korban Sofyan.
"Pelaku inisial AK ini otak pelaku intelektualnya."
"Berdasarkan keterangan FR dan AC, saat mengeksekusi korban, FR dan AC ini di bawah tekanan pelaku AK dan RD."
"FR, AC, dan RD, mereka bertiga ini satu daerah. Sedangkan AK itu orang datangan, tapi istrinya tinggal di daerah ketiga pelaku," ujar Yoga.
Yoga mengatakan, pelaku Akbar mendatangi pelaku Ridwan untuk membahas aksinya. Kemudian pelaku Ridwan merekrut Fran dan Acun.
Keduanya diancam akan dibunuh oleh Akbar dan Ridwan.
Diketahui mobil korban sudah dijual pelaku Akbar senilai Rp22,5 juta dan uangnya dibagi empat.
"Dalam aksinya ini pelaku AK yang mengatur semuanya. Bahkan sebelum mendapatkan korban Sofyan, terlebih dulu mencari target lainnya."
"AK membuat rencana lagi yakni merampok mobil sopir taksi online, karena mobilnya mudah dijual," ujar Yoga.
Disebutkan Akbar Cs sampai lima kali memesan taksol, sampak kemudian diterima Sofyan.
Terungkapnya kasus hilangnya korban Sofyan, patut diberikan apresiasi kepada tim Jatanras pimpinan AKBP Yoga Baskara.
Dikarenakan untuk memulai penyelidikan, petugas kekurangan bukti dan petunjuk.
"Kami melakukan penyelidikan itu mulai tanggal 30 Oktober dengan bukti yang kurang.
Kita pun merangkai ulang berdasarkan bukti dan petunjuk yang ada. Untuk pelaku AK saat ini masih dalam pengejaran petugas," ujar Yoga.(Sriwijaya Post/bew)