Berita Selebriti
Perjuangan Indra Herlambang Sebelum Sukses sebagai Penyiar, Sempat Bertengkar dengan sang Ayah
Presenter Indra Herlambang mengenang kembali masa-masa perjuangannya dalam sebuah potret lawas yang ia unggah di akun Instagramnya.
TRIBUNSUMSEL.COM - Presenter Indra Herlambang mengenang kembali masa-masa perjuangannya dalam sebuah potret lawas yang ia unggah di akun Instagramnya, @indraherlambang.
Dalam potret tersebut, Indra Herlambang bersama delapan temannya satu angkatan ketika menjalani pelatihan di Radio Ardan Bandung.
Baca: Punya Kelainan Ini, Penyebab Meninggalnya Putra Kedua Ahmad Dhani dan Mulan Jameela
Baca: Cabut Gugatan Cerai, Charly Van Houten Setia Band dan Istri Regina Irawan Resmi Rujuk
Saat itu, Indra Herlambang merasa rambutnya masih tebal. Miris, kondisi dompet Indra Herlambang justru tidak setebal rambutnya.
Poni lempar Indra Herlambang pun menjadi gaya rambut yang trendy pada masanya.
Kondisi yang dialami Indra Herlambang saat itu dirasa sangat berbeda dengan apa yang ia alami saat ini.
"Bersama teman-teman satu angkatan saat training di Radio Ardan Bandung.
Waktu rambut masih tebal. Dan dompet masih tipis. Sekarang alhamdulillah sebaliknya. Haha," tulis Indra Herlambang dalam caption fotonya, Rabu (14/11/2018).
Perjuangan Indra Herlambang untuk menjadi seorang penyiar dirasa tak mudah.
Selain harus menghadapi proses seleksi yang ketat, Indra Herlambang harus 'bertengkar' bersama almarhum ayahnya yang tak memberi restu kepadanya.
Pasalnya, dulu almarhum ayah Indra Herlambang sempat merasa khawatir jika nilai kuliah anaknya akan turun ketika terlalu asyik siaran.
"Perjuangan buat jadi penyiar gak mudah sih. Selain proses seleksi yang lebih ketat daripada legging motif macan,
saya juga harus ‘berantem’ dulu sama almarhum Bapak yang gak kasih restu karena khawatir nilai kuliah turun akibat keasikan siaran," jelasnya.

Indra Herlambang pun berusaha keras untuk membuktikan diri bahwa siaran sebagai pekerjaan sambilan itu mampu membukakan banyak jalan dan memiliki manfaat untuk masa depannya.
Pria berusia 42 tahun ini dulunya terpaksa jumpalitan gara-gara belajar dan mengerjakan tugas hingga larut malam. Sedangkan ia juga sering mendapatkan jadwal siaran di pagi hari.
Kendati demikian, Indra Herlambang melakukan segalanya dengan rasa senang.
"Akhirnya berusaha keras buat buktiin kalau pekerjaan ‘sambilan’ ini akan membuka banyak jalan dan bermanfaat buat masa depan.