Hari Pahlawan 2018

Hari Pahlawan, Mengulik Kisah Heroik Bung Tomo, Berani Kritik Soekarno Sampai Memimpin Regu Gajah

Sejak zaman perang, bahkan hingga sekarang, nama Bung Tomo selalu dikaitkan dengan tindakannya yang gagah berani kadang mendekati kenekatan

Berbagai Sumber
Bung Tomo 

Keberaniannya mulai terpupuk sejak masuk kepanduan.

Mulai usia 12 tahun ia masuk menjadi anggauta Kepanduan Bangsa Indonesia.

Pernah menjadi kepala regu waktu berusia 13 tahun.

Regunya mereka beri nama Regu Gajah.

Suatu ketika sewaktu ia sedang memimpin regunya keliling kota, mereka menemui musibah kebakaran di sebuah rumah milik seorang Tionghoa.

Mereka melihat seorang ibu yang sedang menangis karena bayinya masih terkurung di dalam rumahnya yang sedang dilanda amukan api.

Tak seorang pun berani menolongnya.

Melihat kejadian itu terketuk hati nurani Sutomo dan kawan-kawannya. Lalu mereka bersepakat untuk mengulurkan pertolongan.

Dengan keberanian yang di luar perhitungan matang, mereka bertujuh menerobos kobaran api, dan akhirnya berhasil menyelamatkan bayi tersebut.

Tak terkira bahagianya hati ibu bayi itu. Ia mengucapkan terimakasihnya yang tak terhingga kepada Sutomo dan kawan-kawannya.

Mereka sendiri merasa bangga bercampur syukur.

Dari kejadian itu, ia menarik hikmahnya yang mengesan.

Semboyan bahwa "Seorang Pandu itu bersifat Ksatria" dan "Seorang Ksatria itu bersedia menolong dan kalau perlu berkorban untuk kepentingan orang lain," benar-benar tertanam ke dalam jiwa Sutomo.

"Seorang Ksatria itu akan dilindungi keselamatannya oleh Yang Mahakuasa," bisik hatinya.

Selain keberanian untuk menolong sesama, terpupuk pula keberanian fisik lainnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved