Pemblokiran ATM BRI
Bank BRI Akan Blokir ATM Nasabah jika Tak Hiraukan SMS ini, Diberi Waktu Tujuh Hari
Beberapa hari ini nasabah Bank BRI dibingungkan dengan informasi pemblokiran ATM BRI.
Penulis: M. Syah Beni | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Beberapa hari ini nasabah Bank BRI dibingungkan dengan informasi pemblokiran ATM BRI.
Ditambah informasi yang beredar adanya pemblokiran massal jika tak segera ganti kartu ATM yang menggunakan chip.
Sementara tenggat waktu yang diberikan hanya sampai 30 Oktober.
Nasabah semakin panik setelah adanya SMS dari BRI yang diterima.
Seperti yang diungkapkan nasabah BRI, Betty Aprilianti.
Dirinya mengaku tahu informasi pemblokiran BRI dari facebook.
Hanya saja informasi yang diberikan tidak diketahui kebenarannya, karena hanya berupa foto pengumuman.
Apakah info itu benar dari BRI atau bukan belum bisa dipastikan.
Info pemblokiran ATM BRI semakin massif karena info dari facebook terus dibagikan pengguna facebook.
"Tadi dapat SMS dari BRI, diminta ganti kartu ATM dikasih waktu sampai tanggal 28. Jika lewat maka tanggal 29 Oktober ATM diblokir," ujarnya.

Konfirmasi BRI
informasi di media sosial Facebook yang mengatakan jika akhir Oktober kartu ATM nasabah Bank Bank Rakyat Indonesia (BRI) akan diblokir.
Dalam info tersebut ATM berwarna biru jenis Simpedes juga hijau (Britama) akan diblokir massal jika tidak diganti dengan ATM baru yang menggunakan teknologi chip.
Info ini membuat heboh sekaligus panik nasabah khususnya mereka yang kini tengah berada di luar kota.
Menanggapi informasi tersebut Bank BRI secara resmi mengeluarkan pernyataan melalui rilis yang diterima Tribunsumsel yang disampaikan Corporate Secretary Bank BRI, Bambang Tribaroto, Rabu (24/10/2018).
Statement Bank BRI terkait penggantian kartu debit ber-chip :
1. Bank BRI menegaskan bahwa isu mengenai pemblokiran kartu debit non-chip secara otomatis pada akhir bulan Oktober 2018, tidak benar.
2. Sesuai Peraturan Bank Indonesia terkait Standar Nasional Teknologi Chip (SNTC), Bank BRI mengimbau nasabahnya untuk melakukan penggantian kartu debit non-chip menjadi kartu debit ber-chip.
3. Demi mengutamakan kenyamanan para nasabahnya, Bank BRI tidak menetapkan tenggat waktu penggantian kartu debit non-chip menjadi kartu debit ber-chip.
4. Nasabah Bank BRI diimbau agar mengunjungi unit kerja BRI terdekat untuk melakukan penggantian kartu debit menjadi kartu debit ber-chip.
5. Saat ini, nasabah BRI yang kami prioritaskan untuk melakukan penggantian kartu adalah nasabah Simpedes.
Sebelumnya juga Pimpinan Cabang BRI Sriwijaya Palembang, Dhani Novan juga membantah jika BRI akan memblokir ATM nasabah tanpa solusi karena nasabah diberikan waktu tujuh hari untuk segera mengganti ATM di kantor cabang terdekat gratis tanpa dipungut biaya dan pengurusannya juga cepat.
Pemblokiran ATM ini akan tetap dilakukan oleh BRI.
Hanya saja bagi nasabah yang telah mendapatkan SMS dari BRI.
Apabila dalam waktu 7 hari sejak SMS diterima, nasabah belum mengganti ATM maka akan dilakukan pemblokiran.
Sebelumnya,
Beredar info nasabah Bank BRI harus ganti ATM sebelum tanggal 30 Oktober.
Jika tidak dilakukan, akan ada pemblokiran ATM massal.
Begitulah kira-kira informasi yang beredar di media sosial.
Tribunsumsel.com menemukan informasi ini beredar luas sejak hari ini, Selasa (23/10/2018).
"Yuk nasabah BRI ATMx dganti,,,kl gk dganti sblm tgl 30okt,ntr rempong lho ngurusx krna akn ada pemblokiran massal yg blm ganti"
Tak hanya itu pengguna media sosial juga diyakinkan dengan adanya pengumuman yang mengatasnamakan Bank BRI.
Dalam pengumuman itu tertulis
Kami informasikan bagi seluruh nsabah bank BRI
Pemilik kartu ATM private label (warna biru) dan kartu ATM classic (warna hijau)
Agar segera mengganti kartu ATM nya dengan kartu ATM berchip paling lambat sampai dengan tanggal 30 Oktober 2018.
Dengan membawa kelengkapan berupa
1. Kartu ATM
2. Buku Tabungan
3. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Demikian informasi ini kami sampaikan atas kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
Dalam pengumuman tersebut tidak ada pemberitahuan adanya pemblokiran massal.
Hanya saja dalam informasi yang dibagikan pengguna facebook tertulis akan ada pemblokiran massal.
