Koleganya Ditolak di Kampus UGM, Fadli Juga Ditolak Kampus di Bogor ''Ditekan dari Atas''

Fadli Zon mengaku batal menjadi pembicara dalam acara Dies Natalis di sebuah kampus di Bogor

FADLI ZON DAN RIZIEQ SHIHAB 

"Awalnya sudah diizinkan boleh, tentu panitia sudah memasang backdrop, kalau tidak ada izin kan enggak mungkin," ujarnya.

Dia menyayangkan pembatalan izin yang dilakukan tiga jam sebelum acara dimulai.

Padahal seluruh persiapan sudah dilakukan panitia.

Menurutnya, materi seminar pun tidak ada kaitannya dengan politik.

Seminar tersebut bertema kepemimpinan era milenial di masa revolusi industri 4.0.

"Saya hadir di kampus, walaupun timses Prabowo-Sandi, saya tidak pernah ngomong itu (politik)," katanya.

Dirinya mengatakan baru pertama kali kejadian semacam ini menimpanya.

"Sekonvensional kampus manapun saya belum pernah mengalami," ungkap Ferry.

Tanggapan pihak UGM

Sosiolog dan Dosen Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM), Arie Sujito dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Senin (15/10/2018), mengatakan, di musim kampanye politik seperti saat ini, harusnya para politisi tahu bahwa penggunaan kampus sebagai arena kampanye itu ada aturannya. 

“Kasus di Fakultas Peternakan UGM yang baru saja terjadi ini, ibarat mengadu mahasiswa dengan pengurus kampus. Kasihan mahasiswa dan pengurus kampus UGM terjadi konflik, akibat kepentingan politisi.”

“Kita tahu, Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan adalah Calon Legislatif dan juga Tim Sukses salah satu Capres. Tentu forum yang akan digelar mahasiswa itu bisa berubah menjadi forum politisi," ujar Dosen UGM ini.

Untuk itu dia menilai, wajar saja kalau para insan akademik dan pengurus kampus bereaksi keras menolak dengan sejumlah argumen.

“Mana mungkin forum itu disebut ilmiah, sedangkan beberapa pembicara adalah Calon Legislatif dan Tim Sukses salah satu Calon Presiden, yang sedang dalam momen kampanye," ucapnya.

“Situasi seperti tidak perlu terjadi jika para politisi menjaga etika politik dalam berinteraksi dengan kampus.”

Dia tegaskan, Kampus bukan anti politik, namun etika politik harus dijaga agar penghormatan pada institusi kampus selalu dipertahankan, agar kampus juga makin hormat terhadap politisi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved