Jadi Misteri, Pengakuan Prabowo Terkait Kasus Hoax Ratna Sarumpaet, Ada 2-3 Orang Datangi Saya
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyatakan penyidik memutuskan untuk menahan aktivis Ratna Sarumpaet.
TRIBUNSUMSEL.COM - Polda Metro Jaya resmi menahan aktivis Ratna Sarumpaet.
Keputusan itu diambil setelah Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyatakan penyidik memutuskan untuk menahan aktivis Ratna Sarumpaet.
Sebelumnya Ratna mengaku dikeroyok oleh sejumlah orang di Bandung, Jawa Barat.
Wajahnya babak belur yang dinyatakan Ratna sebagai akibat pengeroyokan.
Belakangan terkuak penyebab wajah bengkak Ratna Sarumpaet.
Polisi mengungkap bahwa wajah bengkak Ratna bukanlah akibat penganiayaan.
Wajah lebam itu didapat setelah Ratna menjalani operasi sedot lemak.
Ratna diketahui menjalani operasi plastik di RS Bina Estetika, Jakarta.
"Setelah dilakukan pemeriksaan kemudian kita temukan alat bukti petunjuk yaitu keterangan saksi, tersangka, penyidik setelah melakukan penangkapan dan mulai malam ini penyidik melakukan penahanan (Ratna)," kata Argo, di Mapolda Metro Jaya seperti dikutip Tribunstyle.com dari Kompas.com Jumat (5/10/2018) malam.
Penahanan Ratna berdasar surat perintah penahanan nomor SPH/925/10/2018 Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Penyidik memutuskan menahan Ratna untuk 20 hari ke depan.
Alasan penahanan karena penyidik khawatir Ratna melarikan diri.
Ratna juga dikhawatirkan menghilangkan barang bukti.
"Alasan subyektivitas penyidik, jangan sampai melarikan diri dan menghilangkan barang bukti," ujar Argo.
Pengakuan Prabowo Subianto
Sebuah pengakuan diberikan oleh Prabowo Subianto terkait kasus kebohongan Ratna Sarumpaet.
Pengakuan itu diberikan Prabowo saat diwawancarai oleh Rosiana Silalahi di Kompas TV.
Saat itu, Prabowo mengaku awalnya dia merasa terkejut terkait kasus itu.
"Saya percaya masa bisa sih ibu 70 tahun bikin sandiwara seperti ini, apa motivasinya?" ucap Prabowo seperti yang terlihat dalam video yang diunggah oleh Kompas TV, Jumat (7/10/2018).
Prabowo melanjutkan, sebenarnya dia sempat meminta adanya visum dari kasus tersebut.
"Setelah itu saya sudah minta, tolong visum dokternya mana?" imbuh Prabowo.
Selain itu, Prabowo menganggap kasus itu masih menjadi misteri.
Tidak hanya itu, dia juga menduga ada semacam tekanan jiwa yang dialami oleh Ratna.
"Walaupun kita tidak etis bicara untuk umum,"ucap Prabowo.
Meski demikian, usai Ratna mengakui dirinya telah berbohong soal penganiayaan, Prabowo pun langsung mengambil tanggung jawab.
"Saya minta maaf ke publik, ya kalau memang mau diusut, silakan diusut. Dalam arti misteri. Saya juga denger cerita-cerita beberapa bulan ini ada 2-3 orang yang selalu datangi beliau, bicara ini bicara itu. Ya Maklumlah dunia Republik Indonesia sekarang. Penuh misteri," ujar Prabowo.
Ditanya Soal Untung Rugi Kubu Jokowi-Ma'ruf Atas Kasus Ratna Sarumpaet, Begini Komentar Erick Thohir
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir enggan berkomentar banyak terkait kasus hoax pemukulan Ratna Sarumpaet.
Menurut Erick, kasus tersebut sudah terjawab dan ia merasa tidak selayaknya ia mengomentari hal tersebut.
"Saya rasa diserahkan pada hukum saja, dan Allah SWT itu maha tahu dan maha baik. Ketika ada kebohongan-kebohongan dibukakannya ada sendiri jalannya tanpa kita harus mengomentari hal-hal itu," kata Erick, Sabtu (6/10/2018).
Erick juga membantah jika kasus hoax Ratna Sarumpaet telah memberi keuntungan elektoral pada Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Saya tidak mau komentar untung dan rugi. Tetapi bagaimana kita bersama-sama Pak Presiden fokus membangun Indonesia," tambah bos Mahaka Group ini.
Ia melanjutkan, mengomentari kasus tersebut hanya akan membuang waktu saja.
Sebab, kata Erick, masih ada hal lain yang lebih penting untuk diperhatikan yaitu bagaimana memberikan yang terbaik untuk bangsa dan masyarakat.
Usulan Hari Anti Hoaks
Tergelincirnya aktivis Ratna Sarumpaet dalam kasus kabar hoax terus menjadi bahan manuver politik lawan-lawannya.
Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengusulkan agar hoax yang diciptakan oleh Ratna Sarumpaet diingat betul oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Romi, panggilan akrab Romahurmuziy, beralasan hoax ini menyangkut dan turut diviralkan oleh aktor elite politik bahkan setingkat calon presiden, dan DPR RI dan juga mantan Ketua MPR RI.
"Yang perlu diingat hoax ini diviralkan oleh aktor elit politik setingkat capres yang bisa dibilang ini tertinggi, lalu juga ada dari DPR RI dan mantan Ketua MPR RI Pak Amin Rais.
Ini layak menjadi long live memorabilia, supaya masyarakat ingat," kata Romi disela menghadir deklarasi dukungan Jokowi - Ma'ruf oleh Jaringan Kiai dan Santri Nasional (JKSN) di Pacet, Sabtu (6/10/2018).
Pria yang akrab disapa Gus Romi ini mengaku ini sudah mengusulkan agar tanggal 3 Oktober, hari dimana Ratna Sarumpaet mengaku telah membuat kabar hoax, dijadikan sebagai Hari Antihoax Nasional.
• Hubungan Ratna Sarumpaet dan Atiqah Hasiholan, Sang Anak Pernah Curhat Saya Tidak Pernah Menyangka
Sebagai peringatan bahwa di hari ini ada orang yang dengan sengaja menciptakan hoax dan membuat gaduh orang seantero negeri.
"Saya usulkan agar ditanggal 3 Oktober itu ditetapkan sebagai hari antihoax dan dikeluarkan kepresnya," pungkas Romi yang juga Wakil Ketua Tim Penasehat Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf ini.
Di sisi lain, Romi mengatakan di balik peristiwa hoax Ratna Sarumpaet, ia mengatakan ada dampak positif yang didapatkan oleh kubu Jokowi-Ma'ruf. Yaitu adanya pergeseran dukungan.
Warga masyarakat yang awalnya masih menimang nimang akan mendukung Prabowo-Sandi dan belum penuh maka beralih ke Jokowi-Ma'ruf.
"Jadi mereka pindah dukungan ke Pak Jokowi, melihat mereka yang ternyata melakukan segala cara. Sehingga mereka sadar. Termasuk kebohongan sehingga dia sadar kelompik yang berjalan apa adanya adalah Pak Jokowi dan kawan-kawan," kata Romi.
Selain itu ia mengimbau ke oposisi agar ke depan bisa melanjutkan Pilkada secara beradap. Ia mengaku miris lantaran Presiden Jokowi yang selalu dicela. Bahkan saat Jokowi sudah dua kali turun ke Palu tetap saja dicela kubu sebelah.
"Padahal di sisi lain mereka tidak melakukan apa-apa dan hanya mengkritis terus," tegasnya
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Pengakuan Prabowo Soal Kasus Ratna Sarumpaet, Jadi Misteri: Ada 2-3 Orang yang Selalu Datangi Beliau,