Karhutlah

Kabut Asap di Sumsel, Herman Deru : Kurang Alat Padamkan Karhutlah dan Salah Perkiraan Cuaca

Pemprov sumsel akan berkoordinasi dengan kabupaten sekitar seperti OKI dan OI untuk menangulangi masalah Karhutla ini

Penulis: Linda Trisnawati |
SRIWIJAYA POST/EVAN HENDRA
Herman Deru 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Terkait adanya asap yang ada di Palembang, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru mengatakan, bahwa ia telah memangil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk saling koordinasi.

"Tadi sudah dipanggil Kepala BPBD untuk berkoordinasi. Ini masalahnya kita kurang alat untuk menangai Karhutla. Saya tegaskan dalam waktu singkat titik-titik hotspot yang ada harus habis," ujar Herman Deru saat di PIM, Jumat (5/10/2018).

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa laporan terakhir yang didapatkan masih ada lima titik hotspot. Sedangkan yang di dekat jalan tol Palindra sudah berhasil dipadamkan.

Baca: Kabut Asap di Palembang Makin Pekat, Jadwal Penerbangan Pesawat di Bandara SMB II Tetap Normal

Baca: Iwan Jari Enam Begal Sadis Bersenjata Api Tewas Ditembak Polisi, Ini Sejumlah Daftar Kejahatannya 

"Ini juga ada kesalahan hitung perkiraan cuaca. Kalau dihitung alami Oktober itu harusnya sudah hujan, sehingga mereka tidak sigap. Memang Asian Games sudah selesai, tapi semangat memadamkan itu harus diteruskan," tegasnya.

Ia juga mengatakan, bahwa nantinya juga akan berkoordinasi dengan kabupaten sekitar seperti OKI dan OI untuk menangulangi masalah Karhutla ini.

Menurut Herman Deru kalau membakar hutan itu dilarang dan ada undang-undangnya.

Namun menurutnya ia tak ingin cepat-cepat menuduh itu dibakar orang.

Baca: Batas Waktu Pelaporan LHKPN Berakhir, tetapi Sejumlah Pejabat Prabumulih Belum Lapor Harta Kekayaan

Baca: Kini Sukses Jadi Pedangdut Terkenal, Ternyata Ini Sosok yang Diidolakan Zaskia Gotix Sejak SMP

Menurutnya terjadinya Karhutla tersebut bisa saja ada yang buang puntung rokok, pergesekan benda keras yang menimbulkan api dan lain-lain.

"Saya baru dua hari ini ngantor tapi itu bukan jadi alasan. Nanti akan segera ditindak lanjuti, saya akan pantau terus perkembangannya. Apalagi Sumsel ini kecuali daratan ada rawa, ada lahan gambut yang begitu luas dan beresiko kebakar," jelasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved