HUT TNI ke 73
HUT TNI Ke 73 -- Kisah TNI AL Usman dan Harun Dihukum Gantung di Singapura, Dipuji Soekarno
Meski di Singapura dianggap teroris, pemerintah Indonesia kemudian menetapkan keduanya menjadi pahlawan.
Meski di Singapura dianggap teroris, pemerintah Indonesia kemudian menetapkan keduanya menjadi pahlawan.
TNI AL juga mengabadikan Usman Harun sebagai nama Kapal Republik Indonesia pada tahun 2014.
Baca: Hari Batik Nasional, Ini Potret Cantik Deretan Selebriti Indonesia Dalam Balutan Busana Batik
Baca: Sumba Timur Diguncang Gempa 6,3 SR, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Baca: Hotman Paris Ramai Diprotes Usai Bertanya Tentang Hal Ini ke Cinta Laura, Simak Videonya
3. John Lie.
John Lie adalah seorang perwira Angkatan Laut keturunan Tionghoa dengan pangkat terakhir Laksamana Muda.
Kiprah John Lie diawali saat dia bekerja pada Koninlijk Paketvaart Maatschapij (KPM).
Di sana, dia belajar tentang nautika dan pemetaan ranjau laut di Selat Malaka.
Setelah kemerdekaan, John Lie bergabung dengan Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) dengan pangkat Kelasi III.
Karirnya semakin cemerlang ketika dirinya ditugaskan untuk memimpin operasi penyelundupan senjata bagi para pejuang di Indonesia pada tahun 1947.
Operasi yang dengan kapal "The Outlaw" tersebut dicurigai pasukan musuh. Tercatat dua kali kapal The Outlaw harus menerima serangan udara dan laut.
Ajaibnya, John Lie selalu berhasil selamat. Atas perjuangannya pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar pahlawan.
TNI AL pun memberi nama KRI John Lie untuk menghormati jasa "Si Hantu Selat Malaka"
4. Djalaludin Tantu.
Djalaludin Tantu adalah penerbang Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) kelahiran Gorontalo. Pada awal karirnya, dia ditugaskan untuk menjadi penerbang pesawat angkut Dakota T-440 di Skuadron 2 Lanud Cililitan.