Gempa Donggala

Ketua DPP PKS Minta Benahi Pendeteksi Tsunami, Sekjen PKB Ungkap Penghadangan Logistik

Menanggapi bencana musibah tersebut, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menyatakan prihatin dan berbela sungkawa

IST
Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis (28/9/2018). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, bertambah menjadi 832 Orang. Informasi terbaru tersebut disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho pada Minggu (30/9/2018) siang.

Baca: Update Gempa dan Tsunami Palu : Gempa 3,4 SR Kembali Guncang Palu, Warga Diminta Tetap Tenang

"Update dampak bencana jumlah korban jiwa sampai siang ini pukul 13.00, total 832 orang meninggal dunia, yakni di Kota Palu 821 orang dan Donggala 11 orang," kata Sutopo. Korban tewas akibat tertimpa bangunan dan diterjang tsunami.

Baca: Update Pendaftran CPNS 2018 : Situs sscn.bkn.go.id Masih Sulit Diakses, Daftar di Jam-jam Berikut

Menanggapi bencana musibah tersebut, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menyatakan prihatin dan berbela sungkawa.

Baca: Istri ke Luar Kota, Suami Terciduk Polisi Usai Gelar Pesta Seks dan Narkoba Bareng Puluhan Pria

Melalui akun twitternya, Mardani juga mendoakan pemerintah dan relawan terus bergerak.

Doakan pemerintah & relawan terus bergerak cepat & strategis menghadapi Bencana ini. Melihat kondisi, mungkin masih banyak korban lagi yang belum diketemukan, fokus selamatkan warga yang masih bisa diselamatkan dan bantuan makanan obat-obatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Selain itu, ia pun meminta pemerintah mengevaluasi sistem deteksi tsunami di Indonesia.

Kami meminta pemerintah mengevaluasi dan membenahi sistem deteksi tsunami di Indonesia. Krn korban banyak sekali dari tsunami yg menerjang warga. Pemerintah harus belajar dari kesalahan, jangan sampai terulang lagi abai membiarkan sistem deteksi tsunami rusak

Kami mengapresiasi gerak cepat pemerintah yang langsung turun meninjau lokasi Bencana. Tanggap darurat evakuasi korban.
Kami meminta perbanyak pasokan makan dan minum serta obat2an, ini sdh sangat urgent.
Kbutuhan lain: Listrik, BBM, Tenda/Terpal, selimut, pakaian dewasa & anak

Doa
Doa
Dan doa untuk keselamatan masyarakat Palu dan Donggala, untuk Lombok juga Indonesia. Mari kita mendoakan dan berbagi untuk saudara-saudara kita yang terkena Bencana, jika yang punya kelebihan dana mari kita salurkan.

Sementara, Sekretaris Jenderal PKB, Abdul Kadir Karding menyatakan, kebutuhan logistik sangat diperlukan.

Hal itu diungkapkan pada akun twitternya.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa ada penghadangan iring-iringan mobil pengangkut logistik.

gempa
gempa ()

Pak Kapolda sulteng dan jajaran tolong dipastikan keamanan mobil atau alat transport pengangkut logistik ke lokasi pengungsi betul betul aman, info yg ada banyak masy yg menghadang mobil yg melintas sekedar u/ dapatkan bahan makanan @kadivhumaspolri #PrayforSulawesi #PrayforPalu

Dilansir dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo menyoroti pemberitaan media massa mengenai berebut makanan yang terjadi di sejumlah toko di daerah bencana gempa, Sulawesi Tengah.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa tidak perlu mempermasalahkan sesuatu yang tidak substansial dalam situasi darurat bencana seperti sekarang ini.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved