Gempa Donggala
Gempa di Palu dan Donggala Ingatkan Melly Goeslaw dengan Kejadian di Aceh 2004: Video ini Buktinya
Gempa berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah.
TRIBUNSUMSEL.COM-Gempa berkekuatan 7,7 Skala Richter (SR) yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah.
Akibat gempat ini juga Kota Palu diterjang tsunami.
Bencana yang terjadi di sejumlah wilayah Sulawesi Tengah ini mengundang keprihatian diantaranya dari kalangan selebriti.
Melalui akun media sosial Instagram, mereka terlihat menyampaikan rasa duka serta kiriman doa untuk warga di sana.
Diantaranya, Abdee Slank yang mengucap harapan agar warga Donggala, Palu juga sekitarnya dalam lindungan Allah.
Baca: Gempa Bumi Sulteng: Inilah Detik-detik Gempa Palu dan Donggala Terekam CCTV Masjid
Baca: Ternyata Dua Orang Inilah Pentolan PKI Bahkan Pernah Bertemu Stalin di Uni Soviet
Baca: Ditanya Kemungkinan Idap Penyakit yang sama dengan Olga, Billy Syahputra Langsung Melotot
Baca: Inilah Potret Kerusakan Akibat Guncangan Gempa di Palu dan Donggala Hingga Sebabkan Tsunami
Sementara itu, Melly Goeslaw berdoa agar warga di wilayah Sulawesi Tengah diselamatkan.
Selain itu Melly Goeslow juga mengunggah sebuah video kenangan ketika ia dan sejumlah rekan penyanyi seperti Krisdayanti, Titi DJ, dan lain sebagainya hadir dalam sebuah acara dua hari setelah bencana gempa dan tsunami menerjang Aceh pada tahun 2014.
Melly Goeslaw dalam postingan tersebut mengaku tidak pernah menyangka dalam hidupnya sudah dua kali melihat kejadian Tsunami yang kali ini menerjang Sulawei Tengah.
"Acara ini di buat 2 hari setelah bencana Stunami Aceh Desember 2004. Tidak pernah menyangka dalam hidup saya ada lagi kejadian stunami yg kali ini terjadi di Sulawesi"tulis Melly.
Lewat postingan itu juga Melly meminta semua elemen masyarakat yang berada di luar sulawesi turut mendoakan dan tidak memposting hal-hal yang berbau kemewahan, sebagai bentuk kepedulian dan berempati terhadap musibah gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
"Disana saat ini sedang gelap gulita, mereka ketakutan dan komunikasi terputus, Alhamdulillah kita yg berada di luar Sulawesi bisa tidur nyenyak tanpa rasa takut. Sedikit kita luangkan waktu kita yuk utk mendoakan mereka , semoga diberi ketabahan, kuat, ikhlas, dan tak ada lg gempa susulan, barangkali sangat manis juga kalau malam ini kita menahan diri sejenak utk memposting hal hal yg terlihat mewah atau bersenang senang. Semalam iniii aja , utk menghargai dan menunjukan rasa empati kita"tambah Melly ZGoeslaw.
Di akhir postingan Melly Goeslaw menuliskan terima kasih kepada semua pihak yang bergerak cepat melakukan evakuasi dan pertolongan kepada para korban gempa.
"Terimakasih utk semua aliansi yg bergerak cepat yang langsung memikirkan langkah terbaik kedepan yg harus dilakukan utk saudara2 kita disana "tutup Melly Goeslaw.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala bersumber dari sesar Palu Koro.
"Disebabkan oleh sesar Palu Koro yang berada di sekitar Selat Makassar," kata Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG dalam konferensi pers Jumat (28/9/2018).
Rahmat menuturkan bahwa gempa utama adalah yang bermagnitudo 7,4 (sebelumnya 7,7 dan telah direvisi), terjadi pada pukul 17.02 WIB. Tsunami diprediksi tiba 20 menit kemudian.
BMKG mengungkapkan, peringatan dini tsunami sempat dicabut setelah air surut.
Sejarah mencatat, sebagian besar gempa di wilayah Sulawesi Tengah disebabkan oleh sesar Palu Koro. Wilayah sekitar Palu juga pernah dilanda tsunami sebelumnya akibat sesar itu.
Berikut fakta terbaru Kota Palu pasca-gempa di Donggala.
1. Warga memilih bertahan di jalan pasca gempa

Salah satu warga Kecamatan Palu Timur, Miftah, mengatakan, banyak warga masih berkumpul di jalan pasca-gempa bermagnitudo 7,7, Jumat (28/9/2018).
Sebagian besar rumah mereka roboh setelah gempa terjadi. Sementara itu, mereka yang rumahnya masih berdiri takut kembali ke rumah karena gempa susulan terus terjadi.
"Sampai saat ini (pukul 21.45 Wita), kami masih merasakan ada guncangan gempa setiap lima menit. Rumah kami roboh, rumah tetangga juga. Kami sekarang hanya berkumpul di jalan, hanya di sini yang aman," ungkap Miftah yang akhirnya bisa dikontak dari Gorontalo.
Menurut dia, gempa susulan masih terus terjadi. Selain itu, jaringan listrik masih padam dan jaringan komunikasi terganggu.
Oleh karena itu, warga setempat tidak bisa berbuat banyak, terutama dalam mengevakuasi korban.
"Katanya ada di lokasi sebelah ada tertimpa bangunan, tapi kami mau mencarinya juga kesulitan karena gelap sekali di sini," ungkap dia.
Baca Juga: Warga Palu: Kami Rasakan Guncangan Gempa Setiap 5 Menit
2. Komunikasi terputus, warga cemas

Gempa beruntun yang terjadi di Donggala, membuat jaringan telekomunikasi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengalami blackout.
Hal itu dirasakan Rosyid, warga Gorontalo. Ia mengaku terputus komunikasinya dengan sang istri yang sedang bekerja di Palu.
"Sehabis Maghrib, pas dengar ada kabar gempa, tadi saya coba kontak istri saya. Tapi sulit nyambung, ada 20 kali mencoba tidak berhasil. Sempat nyambung selama beberapa detik, kedengaran suara istri saya menangis, tetapi setelah itu terputus," tuturnya, Jumat malam.
Warga di Gorontalo lainnya juga mengakui kesulitan untuk menghubungi keluarga mereka di palu akibat jaringan yang putus.
"Kami juga belum bisa menghubungi keluarga kami di Palu. Semua jaringan telekomunikasi putus," kata Budi Muda, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Jaringan "Blackout" Pasca-gempa, Komunikasi dengan Palu Terputus
3. Jaringan listrik mati di Palu dan Donggala

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018), mengakibatkan jaringan listrik terputus.
Dampaknya, jaringan komunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi.
"Komunikasi yang lumpuh saat ini menyebabkan kesulitan untuk koordinasi dan pelaporan dengan daerah," kata Sutopo dalam siaran pers, Jumat malam.
"Kondisi listrik padam juga menyebabkan gelap gulita di Palu dan Donggala. Gempa susulan masih terus berlangsung," tambah Sutopo.
Sutopo mengatakan, operator komunikasi terus berusaha memulihkan pasokan listrik secara darurat.
Kemkominfo juga telah melakukan langkah-langkah penanganan untuk memulihkan komunikasi yang putus tersebut.
Seperti diketahui, gempa mengakibatkan tsunami yang menerjang pantai Talise di Kota Palu dan pantai di Donggala. (KOMPAS)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul UPDATE Gempa Bumi Hari ini, Saksi Mata Sebut Banyak Meninggal di Pantai Talise Palu, Korban Tsunami?, http://makassar.tribunnews.com/2018/09/29/update-gempa-bumi-hari-ini-saksi-mata-sebut-banyak-meninggal-di-pantai-talise-palu-korban-tsunami?page=all.
Editor: Ilham Arsyam