Berita Muara Eim
Puluhan Pekerja Subcon PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tolak Tuduhan Area Kerja Tidak Aman
Pekerja resah karena dibilang di lokasi proyek itu tidak aman, padahal kami sudah 8 tahun bekerja disana tapi aman-aman saja
Penulis: Ika Anggraeni |
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com,Ika Anggraeni
TRIBUNSUMSEL.COM,MUARAENIM- Beberapa hari lalu, ratusan masyarakat Semendo mendatangi DPRD Muaraenim terkait pasca tewasnya tiga securiti di PT Pertamina Geothermal Energy Lumut Balai.
Hari ini, Kamis (13/9/2018), puluhan pekerja Kesatria Persada Panasbumi (KPP) Energy yang merupakan subcon dari PT PGE juga mendatangi kantor DPRD Muaraenim.
Berdasarkan pantauan Tribunsumsel.com di lapangan, puluhan pekerja ini tiba di gedung DPRD Muaraenim sekitar pukul 10.30 Wib, kemudian melakukan orasi di depan gedung DPRD Muaraenim.
Baca: Mengaku Teringat Istrinya sedang Hamil, Teguh Kembalikan Ponsel Curiannya, Polisi Keburu Datang
Baca: Target Baznas Lahat Belum Tercapai, Hanya Guru di 7 Sekolah Dasar dari Ratusan SD Setor Kewajiban
Saat para pekerja ini datang, tak satupun anggota DPRD Muarenim yang terlihat.
Tak lama berselang, beberapa perwakilan para pekerja ini kemudian diterima untuk melakukan mediasi di ruangan Badan Anggaran DPRD Muaraenim.
Koordinator Aksi, Bahtiar didampingi Koordinator lapangan mengatakan, kedatangan pihaknya ke DPRD Muaraenim ini dilakukan secara spontanitas.
"Kami yang datang mewakili pekerja dari berbagai divisi, ada yang dari security, produksi, logistik, elektrikal, keselamatan kerja dan yang lainnya,"
Baca: Warga Batumarta OKU Tolak Pertambangan Batubara, Beralasan Sudah Cukup Pertanian Karet
Baca: 3 Begal di Prabumulih Ancam Korban Pakai Pistol Mainan, Motor Dijual ke Penadah Rp 3 Juta
"Kami datang ingin menyampaikan aspirasi kami sebagai pekerja bahwa kami sebenarnya agak kecewa karena anggota dewan tidak bisa menemui kami tapi jika memang wakil kami di DPRD ini sedang menjalankan tugas dinas diluar kota kami bisa maklum," katanya.
Dijelaskannya aksi tersebut dilakukan karena banyaknya pemberitaan yang beredar terkait penyebab kematian tiga securiti yang bertugas di lokasi tersebut.
"Kami bukan massa tandingan, kami murni datang dengan inisiatif kami sendiri, kami datang karena ingin meluruskan bahwa kami pekerja lokal dari desa penindaian, babatan, pulau panggung muara dua dan sebagainya ingin menegaskan bahwa di lokasi Proyek itu aman dari H2S," katanya.
Baca: Pemerintah Sudah Siapkan Bonus Bagi Peraih Medali di Asian Para Games 2018, Ini Targetnya
Baca: Update Harga Mobil Toyota September, Innova Alami Kenaikan Sampai Rp 5 Juta, Tambah Fitur
Ia juga mengatakan akibat berita-berita tersebut menjadikan pihaknya sebagai pekerja resah dan risih karena adanya pemberitaan tersebut.
"Kami resah karena dibilang di lokasi proyek itu tidak aman, padahal kami sudah 8 tahun bekerja disana tapi aman-aman saja, apalagi itu mengatas namakan masyarakat, kami tidak senang dengan adanya berita-berita itu,kami tidak terima," katanya.
Selain itu lanjutnya pihaknya juga membantah terkait isu yang mengatakan hak-hak pekerja tidak dipenuhi oleh perusahan.
"Kami tidak menerimanya karena hak-hak kami seperti BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan dan yang lainnya kami ada dan ditanggung perusahaan, jadi kami tidak menerima bila ada yang bilang hak kami tidak terpenuhi," tegasnya.
Baca: Polda Sumsel Berkejaran dengan Bandar 3 kg Sabu di Banyuasin, Peluru Tembus Dada Hentikan Pelarian
Baca: Hasil Japan Open 2018-Balaskan Kekalahan Jojo, Anthony Sinisuka Singkirkan Prannoy dari India