Berita Muratara
Mau Buatkan Suku Anak Dalam Rumah Permanen, Bupati Muratara Khawatir dengan Tradisi Melangun
Bupati Muratara, HM Syarif Hidayat bersama istrinya, Lia Mustika Syarif serta sejumlah Kepala SKPD kunjungi warga Suku Anak Dalam (SAD)
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com Farlin Addian
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA -- Bupati Muratara, HM Syarif Hidayat bersama istrinya, Lia Mustika Syarif serta sejumlah Kepala SKPD kunjungi warga Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit, Kamis (13/09/2018).
Kunjungan tersebut menindak lanjuti pemberitaan di media mengenai adanya warga SAD yang menetap dan mendirikan rumah terbuat dari terpal sehingga terlihat memperihatinkan.
Baca: Info Formasi CPNS Guru OKU Timur, Butuh Guru Agama, SD, SMP, Penjaskes, Matematika, Bahasa Inggris
Dalam kunjungan tersebut bupati dan istrinya melihat sejumlah rumah terpal yang baru dibuat serta memberikan sedikit arahan kepada masyarakat SAD supaya tidak berpindah pindah tempat tinggal.
Dari pantauan dilapangan terlihat sejumlah rumah terpal yang belum jadi sudah ditempati warga SAD yang hanya menggunakan alas papan tempat beristirahat.
"Mengenai warga SAD yang mendirikan rumah terpal ini, nanti ada program pembangunan rumah dari Dinas Perkim dan kita tentukan siapa-siapa yang dapat," kata Syarif Hidayat.
Baca: Berita CPNS Terbaru : Dapat Kuota 367, Formasi CPNS di Kabupaten Muratara Didominasi Guru
Syarif mengkhawatirkan bahwa setelah dibangun rumah nanti mereka malah melangun (sial) saat ada salah satu anggota keluarga yang meninggal seperti tradisi.
Dalam tradisi mereka ada istilah melangun yang berarti sial jika ada keluarganya yang meninggal sehingga yang lain berpindah dan meninggalkan tempatnya karena dianggap sial.
"Kita berharap warga SAD ini bisa tinggal dan menetap seperti masyarakat umum dan tidak hidup berpindah pindah lagi," ungkapnya.
Baca: Prabowo Tanyakan Kursi di Rumah Gus Dur yang Bolong, Jawaban Istri Gus Dur Bikin Melongo