Pernah Maniak Rokok, Mantan Atlet Indonesia Ini Kini15 Tahun Bertahan dengan Satu Paru-paru
Pria berbadan atletis ini adalah atlet softball papan atas. Dia menjadi atlet yang mewakili Indonesia di berbagai turnamen
Penulis: Lisma Noviani |
“Dulu saya sering meminta Tuhan untuk mati. Namun karena tidak dikabulkan, doa saya ubah. Saya minta untuk terus hidup, supaya bisa melihat anak-anak saya tumbuh besar dan berkeluarga.”
Menurutnya, keluarga memang menjadi sumber semangat yang sangat berarti dalam kesembuhannya. “Saya tidak bisa berada di sini sekarang jika bukan karena istri dan anak-anak saya,” kenang Berthie.
Tak hanya dukungan dari keluarga dan kerabat dekat, Berthie juga bercerita bahwa kunci untuk sembuh dari kanker adalah justru dengan menerima kondisi tersebut dengan lapang dada namun tetap menjalani proses penyembuhan seperti kemoterapi secara rutin.
Meski terasa berat, proses kemoterapi yang ia jalani sebanyak 16 kali hingga Desember 2006 berhasil membantunya terbebas dari sel kanker. Sejak saat itu, Berthie diperbolehkan oleh dokter untuk kembali aktif berkegiatan, khususnya untuk bersepeda, bermain tenis, renang, dan tentunya bermain softball bersama teman-temannya.
Kanker paru dan usus, betul-betul menyadarkannya tentang bahaya rokok. Kini kesempatan kedua hidup dengan kondisi masih sehat walau dengan satu paru-paru dimanfaatkan Berthie untuk terdepan mengkampanyekan anti rokok. Berthie kini aktif sebagai Public Affair and Spport Group Survivor di Yayasan Kanker Indonesia.
Ada 200 orang anggotanya, mereka saling menguatkan dan terus mengkampanyekan untuk hidup sehat. "Saya kampanye sampai ke terminal, mengajak orang ayo berhenti merokok, tidak ada manfaat sama sekali," katanya.