Berita Palembang
Kementerian Perhubungan Minta Maaf, Atas Insiden LRT di Palembang yang Berhenti Mendadak
Pemerintah meminta maaf kepada masyarakat di Wilayah Sumatera Selatan atas ketidaknyamanan menggunakan LRT Sumsel
Akan tetapi, indikator pada sensor pintu tesebut masih terus menyala. Yang mengakibatkan mode standby LRT menyala, sehingga LRT tidak bisa dijalankan.
Dalam penyelidikan ditemukan bahwa setting sensor pintu ini masih terlalu sensitif. Jadi selama sensor pintu ini masih menujukkan indikator “open”, LRT ini tidak akan bisa menyala.
Hal ini bisa kita analogikan seperti pada saat menggunakan kendaraan pribadi/mobil.
Di beberapa kendaraan pribadi sudah menggunakan teknologi ketika pengendara serta penumpang tidak menggunakan sabuk pengaman, indikator akan terus menyala,
Dan ketika indikator tidak dihiraukan, mesin kendaraan akan ke posisi standby sehingga kendaraan tidak menyala.
Untuk mengatasi kendala teknis yang terjadi pada LRT Sumsel tersebut, awak sarana LRT Sumsel, setelah benar-benar memastikan bahwa semua pintu LRT Sumsel telah tertutup, mengaktifkan mode shorcut “egine on” untuk kembali menjalankan sarana LRT Sumsel ini.
Penggunaan shorcut “engine on”, sebenarnya disarankan hanya untuk kondisi darurat (emergency).
Ditjen Perkeretaapian juga telah meminta kepada pihak penyedia sarana LRT Sumsel ini, untuk segera memperbaiki kendala permasalahan sensor pintu pada keseluruhan 8 unit trainset LRT Sumsel.
Faktor keselamatan dan keamanan tetap menjadi fokus perhatian utama dalam pembuatan sarana maupun pengoperasian LRT oleh putra-putri Indonesia ini.
Peristiwa yang terjadi selama ujicoba operasi LRT Sumsel diharapkan dapat menjadi masukan perbaikan untuk membuat pengoperasian LRT Sumsel menjadi lebih baik.
Sehingga animo masyarakat, khususnya di wilayah Sumatera Selatan untuk mau pindah dari kendaraan pribadi beralih menggunakan LRT Sumsel ini dapat terus terjaga.
Payo Naik LRT Sumsel.
HUMAS Ditjen Perkeretaapian
Kementerian Perhubungan