Berita Palembang
Harga Telur di Pasar Sekip Ujung Turun Rp 1.000, Tapi Masih Lebih Mahal DIbandingkan Pasar 26 Ilir
Terpaksa beli telur ayam yang pecah sekilonya Rp 21 ribu lebih murah walau pecah kan bisa disimpan di lemari es supaya awet
Penulis: Melisa Wulandari |
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Melisa Wulandari
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Harga telur ayam beberapa hari terakhir masih menjadi perbincangan ibu-ibu. Harganya bervariasi sehingga membuat harga pada satu tempat tidak sama dengan tempat lainnya.
Pantauan Tribunsumsel.com, telur ayam yang dijual pedagang di pasar tradisional Sekip Ujung turun Rp 1000 awalnya Rp 26 ribu turun jadi Rp 25 ribu per kilogramnya.
"Ya dari pasokan telur ayam memang sedikit ini saja turun Rp 1000 sekarang sekilonya Rp 25 ribu," ujar pedagang telur ayam di pasar Sekip Ujung, Syarif, Rabu (18/7/2018).
Sementara itu di pasar 26 Ilir Palembang, ada yang menjual Rp 24 ribu untuk 1 kilogramnya. Dan untuk telur ayam yang pecah dihargai Rp 21 ribu perkilogramnya.
Pantauan lainnya untuk harga daging ayam masih disekitaran harga Rp 42 ribu perkilogramnya.
"Mungkin naiknya sampai Oktober nanti," ujar salah pedagang ayam di pasar Sekip Ujung, Alex.
Menanggapi harga telur ayam yang naik signifikan ini, seorang pembeli di pasar 26 Ilir, Fitri mengatakan kalau dirinya berharap agar harga telur dan daging ayam jangan sampai naik lagi.
"Biasanya sekilonya Rp 20 ribu - Rp 21 ribu sekarang naik Rp 25 ribu jadi kepaksa beli telur ayam yang pecah sekilonya Rp 21 ribu lebih murah walau pecah kan bisa disimpan di lemari es supaya awet," katanya
Harga telur ayam yang naik hingga Rp 25 ribu perkilogramnya, Kepala Dinas Perdagangan dan UKM Palembang, Hardayani mengatakan kalau kenaikan ini disebabkan pasokan yang sedikit.
"Inikan habis lebaran biasanya pemasok bersih-bersih kandang, dan stoknya juga sedikit. Dinas perdagangan juga mengimbau agar jangan sampai tinggi menaikkan harganya," katanya.
Caption: Salah satu pedagang telur ayam di pasar Sekip Ujung, Syarif sedang menjajakan telur ayam