Breaking News

Orangtuanya Ledakkan Bom Bunuh Diri, Begini Nasib Anak-anak Bomber Surabaya Sekarang

Orangtuanya Ledakkan Bom Bunuh Diri, Begini Nasib Anak-anak Ini Sekarang ternyata

bom bunuh diri surabaya 

"Tadi Ais cerita macam-macam, dia ternyata juara pencak silat Jawa Timur. Tadi saya beri buku, lalu ada satu anak pelaku di Manukan itu biar main bola. Ais sudah ceria meski tangannya patah sebelah kanan," kata Risma saat ditemui di Polda Jatim, Selasa (12/6).

Baca: Kapolda Sumsel : Apa Boleh Buat Akan Kami Sikat Habis

Risma mengatakan Ais terlihat senang karena punya banyak teman. Namun ada satu anak yang membuat Risma jadi ingin sedikit memberikan penjelasan.

"Ada satu, yang saya agak jelaskan dikit," tambah Risma, yang sudah tahu sebelumnya sebagian anak bomber ada yang masih suka mendebat.

Saat bertemu Risma, Ais tidak menyampaikan keinginan apapun.

Dia hanya tersenyum malu.

Selama anak-anak bomber di RS Bhayangkara, Wali Kota Risma mengaku sudah mengupayakan yang terbaik, dengan memberikan pendampingan psikolog.

Karena kondisi mereka yang suka berdebat soal Agama, Risma akhirnya meminta bantuan Psikolog dari Universitas Sunan Ampel Surabaya (UINSA) untuk bekerjasama.

"Saya carikan dari UINSA yang ngerti dalil-dalil, jadi tandem. Tadi juga menjelaskan pakai dalil, misalnya senyum dalilnya apa, baik hati dalilnya apa, senyum dalilnya apa. Anak-anak itu terlihat lebih bisa menerima," cerita Risma.

Sama halnya dengan kebanyakan orangtua, Risma berharap anak-anak yang juga korban pemahaman radikalisme orangtuanya ini, tumbuh normal.

Baca: Julen Lopetegui Pelatih Baru Real Madrid Pernah Titip Pesan Buat Luis Milla

"Tadi saya sampaikan kalau banyak teman, banyak saudara senang bisa bermain dan belajar bersama-sama, ya mereka bilang betul. uda kepingin sekolah juga," pesannya. Pipit Maulidiya

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat ditemui di Polda Jatim, Selasa (12/6) usai mengunjungi anak-anak bomber.

Ada sedikit pemahaman yang perlu diluruskan

Usai mengunjungi anak-anak pelaku bom di Ruang Crisis Center Anggrek 20, RS Bhayangkara, Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya mampir Polda Jatim, Selasa (12/6) pagi.

Setelah menunggu beberapa lama Wali Kota Risma, dan Kombes Pol Rudi Setiawan bertemu Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin langsung melangsungkan prescon.

Kapolda mengatakan ada tujuh orang anak pelaku teroris yang hari ini sekaligus, diserahkan kepada Kementerian Sosial usai penyembuhan medis di RS Bhayangkara.

"Ada Ais (8) anak pelaku bom di Polrestabes Surabaya, tiga anak Anton, pelaku teroris di Rusun Sidoarjo, dan tiga anak Dedi terduga teroris di Manukan. Secara fisik semua dalam keadaan sehat dan baik, hanya ada sedikit pemahaman yang perlu diluruskan," terang Irjen Pol Machfud Arifin membuka Prescon, Selasa (12/6).

Baca: Kapolda Sumsel : Apa Boleh Buat Akan Kami Sikat Habis

Seperti yang diberitakan sebelumnya Wali Kota Risma terlihat mengunjungi Rumah Sakit Bhayangkara, bersama Kapolrestabes Surabayan, Kombes Pol Rudi Setiawan pagi ini, Selasa (12/6).

Kunjungannya ini berkaitan dengan permintaan anak-anak pelaku teror bom yang ingin bertemu dia, dan Kapolrestabes Surabaya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved