Sempat Dihapus Soeharto dan Tak Kunjung Ditetapkan SBY, Ini Cerita 1 Juni Jadi Hari Lahir Pancasila
Namun, tahukah Anda, sebelum ditetapkan pada 1 Juni, hari lahirnya Pencasila sempat diperdebatkan?
Dalam piagam Jakarta, rumusan Pancasila yang tertuang, yakni ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari'at islam bagi pemeluk-pemeluknya, kemanusiaan yang adil dan beradabb, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Namun, karena dirasa tidak menggambarkan seluruh rakyat Indonesia, Pancasila yang tertuang dalam Piagam Jakarta bukanlah bentuk final dasar negara.
Proses dasar negara terus berlanjut sampai penetapan Undang-undang Dasar yang merupakan finalisasi Pancasila pada 18 Agustus 1945.
Pancasila yang tertuang pada Undang-undang Dasar merupakan Pancasila yang dikenal saat ini dan yang sering dibacakan saat upacara.
Hari lahir Pancasila yang diperingati pada 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur oleh Soekarno.
Penetapan tersebut diberlakukan pada tahun 1964.
Namun, peraturan ini berubah seiring adanya pergantian orde.
Baca: Cristiano Ronaldo Tulis Salam Perpisahan untuk Zinedine Zidane, Begini Isinya
Baca: Radar Bogor Digeruduk Kader PDIP, Suryo Prabowo : Hebat Banget Agama Dihina Kalem Aja
Baca: 3 Bulan Mendekam di Penjara, Sang Kakak Ungkap Kondisi Dhawiya yang Memprihatinkan,Miris!
Pada 1970, Soeharto menghapus peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni.
Muncul hari peringatan lainnya, yakni Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati tiap 1 Oktober.
Hari peringatan tersebut ditetapkan sehari setelah Tragedi Gerakan 30 September yang menewaskan sejumlah jenderal Angkatan Darat.
Itu juga menjadi akhir kekuasaan Soekarno dan mulainya Orde Baru.
Bertahun-tahun berlalu, 1 Juni tak lagi diperingati sebagai Hari Lahirnya Pancasila.
Sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, putri Soekarno, Megawati Soekarno Putri sempat mengajukan kembali hari peringatan lahirnya Pancasila.
Ia mengusulkan agar 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila dan menjadi hari besar nasional.
Namun, usulan tersebut tak kunjung tercapai sampai Jokowi menjabat sebagai Presiden Indonesia.
Sudah dua tahun, 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur nasional.
